BANDARLAMPUNG - Pusat Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (PPIK) Universitas Bandar Lampung (UBL) menjalin kerja sama dengan lembaga Programma Uitzending Managers (PUM) dari Netherlands (Belanda) terkait kegiatan Project Development Visit. PUM merupakan lembaga non-profit berbasis di Belanda yang telah banyak memberi bantuan konsultasi untuk pengembangan bisnis seluruh dunia.
Kedatangan PUM ke UBL bertujuan berdiskusi dengan sivitas akademika UBL berkenaan dengan kegiatan pendampingan untuk inkubasi bisnis. Hal ini mengemuka dalam kunjungan Country Coordinator PUM untuk Indonesia Edith Trieblinig ke kampus UBL yang diterima langsung Rektor UBL Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S. Barusman beserta jajarannya, Jumat (18/10).
Prof. Yusuf menyambut baik kerja sama antara kedua belah pihak dan meyakini ini akan semakin mempercepat upaya pencapaian visi UBL sekaligus menjadi salah satu solusi menghadapi bonus demografi di Indonesia.
BACA JUGA:IIB Darmajaya Monev 13 Penelitian
Sementara Kepala PPIK UBL Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir menambahkan, kegiatan pendampingan dalam inkubasi bisnis merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan visi kampus UBL. "Visi UBL menjadi kampus berjiwa wirausaha kelas dunia membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh sivitas akademika. PPIK melalui berbagai kegiatan dan kolaborasi berbagai pihak terus berupaya menanamkan serta mengembangkan jiwa wirausaha dan inovasi ke seluruh sivitas akademika. Alhamdulillah, ini dibuktikan dengan kemunculan berbagai inovasi yang sudah diciptakan oleh para inovator yang merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa UBL. Kali ini akan semakin dikuatkan dengan kerja sama dengan PUM," jelas Fritz.
Edith Trieblinig terkesan dengan dengan semua kegiatan yang telah dilakukan oleh UBL melalui PPIK. "Untuk memperkuat pengembangan kemampuan inkubasi bisnis yang telah dimulai oleh UBL, saya rasa diperlukan kegiatan training of trainner bagi inkubator. PUM akan mendukung UBL dengan melakukan kegiatan pendampingan melalui para mentor dan praktisi ahli kami di bidangnya masing masing," ungkap Edith (rls)