KRUI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat (Pesbar) mengimbau pengendara yang melintas di ruas jalan nasional ruas Liwa–Krui agar berhati-hati terhadap potensi bencana alam dampak dari hujan deras yang mulai terjadi di sepanjang wilayah itu.
Kepala BPBD Pesbar Mirza Sahri mengatakan kini hujan deras mulai mengguyur wilayah Pesbar, termasuk sepanjang jalan Liwa-Krui yang menghubungkan Pesbar dan Lambar yang merupakan salah satu daerah rawan bencana alam.
“Hujan deras mulai mengguyur wilayah Jalan Nasional ruas Liwa-Krui, ruas jalan ini merupakan salah satu titik daerah rawan bencana di Kabupaten Pesbar yang harus diwaspadai kendaraan yang melintas,” kata dia.
Dijelaskannya, bencana alam yang terjadi di sepanjang ruas jalan nasional tersebut seperti pohon tumbang dan tanah longsor, terakhir pohon tumbang terjadi pada Kamis (16 November 2023) siang, bahkan akibatnya arus lalulintas lumpuh karena badan jalan tertutup.
“Tidak ada korban jiwa akibat musibah teresbut, tapi arus lalulintas sempat berhenti beberapa jam, setelah dilakukan pembersihan oleh petugas dan material kayu tumbang di singkirkan dan kendaraan kembali melintas,” jelasnya.
Menurutnya, musim hujan memang sering menyebabkan bencana alam, karena itu, kami minta pengendara agar berhati-hati dan waspada saat melintas, sehingga tidak menjadi korban saat terjadi bencana alam.
“Hingga kini kami hanya bisa mengimbau agar pengendara lebih waspada, karena bencana alam kita tidak tahu kapan akan terjadi dan lokasinya dimana,” terangnya.
Selain itu, pihaknya meminta masyarakat agar berkoordinasi dengan petugas BPBD atau menghubungi Call Center 112 jika terjadi bencana alam di wilayah masing-masing.
“Sekarang Pemkab Pesbar sudah memiliki layanan panggilan darurat, jadi jika terjadi bencana alam bisa langsung menghubungi nomor tersebut dan akan diteruskan operator ke petugas dilapangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ruas jalan nasional lintas Liwa, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), ke Krui, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali dapat dilalui. Itu setelah sebelumnya tanah longsor disertai pohon dan tiang listrik tumbang menutup badan utama jalan nasional tersebut. Tepatnya di Pal Tujuh, Pekon Labuhanmandi, Kecamatan Waykrui, Pesbar, pada Kamis (16/11) sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesbar Mirza Sahri pun membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya lalu meminta petugas untuk terjun ke lokasi melakukan pembersihan agar arus lalu lintas kembali normal.
’’Mendapatkan laporan terkait pohon tumbang itu, petugas langsung kami minta melakukan pembersihan karena pohon tumbang yang terjadi menyebabkan kemacetan dari dua arah,” katanya, Kamis (16/11) malam.
Dijelaskannya, pohon tumbang itu terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah jalan Liwa–Krui ditambah angin kencang. “Saat memasuki musim penghujan, ruas jalan Liwa–Krui memang kerap terjadi pohon tumbang. Sehingga harus diwaspadai oleh pengendara,” jelasnya.
Lanjutnya, setelah dilakukan pembersihan oleh petugas penanggulangan bencana dibantu para pengendara yang terjebak, pohon tumbang yang menutup badan jalan berhasil disingkirkan. Lalu pada pukul 17.10 WIB, arus lalu lintas pun kembali normal. ’’Sekarang arus lalu lintas sudah normal lagi,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar para pengendara yang kerap melintas di ruas jalan Liwa–Krui berhati-hati karena ruas jalan nasional terbeeut merupakan salah satu titik daerah rawan bencana di Kabupaten Pesbar. “Sekarang sudah memasuki musim hujan, kami harap pengendara bisa lebih waspada karena potensi bencana alam seperti tanah longsor dan pohon tumbang lebih besar tejadi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Yosan, salah seorang pengendara sepeda motor, mengatakan tanah longsor berikut kayu bahkan tiang listrik tumbang menutup badan jalan menyebabkan kemacetan panjang dari dua arah. Itu karena semua jenis kendaraan sama sekali tidak bisa melintas.
’’Belum ada penanganan yang dilakukan instansi terkait untuk membersihkan material longsor yang menutup badan jalan agar arus lalu lintas kembali normal,” katanya, Kamis (16/11) pukul 15.00 WIB.
Menurutnya perlu dilakukan penanganan segera agar kendaraan bisa melintas dan kemacetan bisa teruraikan. Terlebih semakin banyak kendaraan yang terjebak macet. “Kami harap adanya petugas yang melakukan pembersihan karena terdapat satu pohon berukuran besar yang menutup badan jalan sehingga harus menggunakan gergaji mesin untuk membersihkannya,” terangnya.
Pengendara lainnya, Berlin Toni, mengatakan dirinya sempat terjebak tanah longsor disertai pohon tumbang tersebut. Namun, dirinya bisa melintas setelah kendaraan roda dua di angkat menyeberang bersama dengan pengendara lainnya agar bisa melanjutkan perjalanan.
’’Kalau kendaraan roda dua bisa menyeberangi tanah longsor itu dengan cara diangkat yang dilakukan sesama pengendara lain. Karena saat berada di lokasi belum ada petugas yang datang,” ungkapnya. (mlo/c1/abd)
Kategori :