BANDARLAMPUNG - Rencana Pemkot Bandarlampung untuk menghidupkan kembali trayek angkutan kota (angkot), tampaknya, masih sekadar asa. Hal ini mengingat peraturan wali kota (perwali) yang mengatur segala sesuatunya hingga kini belum juga diterbitkan.
Kepala Bagian Hukum Pemkot Bandarlampung Novi mengatakan pihaknya masih memproses perwali tentang angkot yang diajukan tersebut. ’’Jadi saat ini perwali-nya masih dalam proses. Kami harus merapatkan antara Bagian Hukum dan Dinas Perhubungan (Dishub),” kata Novi.
Menurut hal-hal yang berhubungan dengan subtasi seperti kelayakan angkot, kata Novi, akan dibahas Dishub apabila perwali sudah disahkan. “Sementara untuk substansi warna yang mengelola rute dan sebagainya itu dari Dishub. Kami hanya menentukan. Sebab, rutenya ini kan beda-beda. Terkait peremajaan angkot juga bisa ditanyakan ke Dishub karena masuknya sudah subtansi,” ungkapnya seraya menargetkan perwali akan selesai pada Desember 2023.
Sementara Dishub Bandarlampung menyatakan jika trayek angkot sudah lama tidak ada di Kota Tapis Berseri ini. Hal ini disampaikan Kadishub Bandarlampung Socrat saat ditemui di lingkungan Pemkot Bandarlampung beberapa waktu lalu.
“Saat ini tidak ada (trayek, Red). Semenjak saya masuk 2021 itu sudah nggak ada. Jadi mungkin sebelum saya masuk juga udah tidak ada,” kata Socrat.
Meski tidak ada trayek, pria yang masih menjabat sebagai Plt. camat Kemiling ini mengungkapkan, pihaknya bakal kembali mengatur trayek tersebut berdasarkan permintaan wali kota. “Insya Allah dalam waktu dekat ini mau kita hidupkan lagi untuk angkutan umum. Tapi, segala persyaratan teknisnya harus diikuti ini juga karena arahan dari Ibu Wali Kota,” ujarnya.
Ditanya mengenai angkot yang membuat viral karena ugal-ugalan, Socrat enggan mengomentari lebih jauh karena hal tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.
Namun yang pasti, kata Socrat, melihat hal itu pastinya dalam pembuatan trayek akan dibarengi dengan syarat menjadi sopir supaya tidak bertindak membahayakan orang lain lagi. “Ada syarat dan ketentuannya. Secara teknis ada. Intinya, angkutan umum akan kita hidupkan lagi,” ucapnya.
Socrat juga memastikan pada saatnya nanti akan ada peremajaan terhadap mobil-mobil angkot atau mikrolet tersebut. “Yang jelas kalau peremajaan mobil itu harus. Kalau datanya kita nggak punya. Kita pastikan mobil yang ikut trayek nanti sesuai dengan ketentuanya,” ungkapnya. (mel/c1/ful)