TRI DHARMA UNILA
Oleh: Dr. Mahfut, S.Si., M.Sc., Prof. Admi Syarif, Ph.D., Dr. Kunia Muludi, M.Sc., Dra. Tundjung Tripeni H., M.S., Dr. Sri Wahyuningsih, M.Si.
BANDARLAMPUNG - Kebun Raya Liwa adalah kebun raya daerah pengembangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi (LIPI) yang terletak di Waymengaku, Balikbukit, Liwa, Lampung Barat.
Salah satu jenis koleksi unggulan Kebun Raya Liwa yang perlu dijaga kelestariannya adalah anggrek alam. Tumbuhan ini merupakan flora asli Sumatera Bagian Selatan yang bersifat endemik yang memiliki peran penting sebagai induk persilangan dalam pemuliaan tanaman (Mahfut, 2019; Mahfut dkk., 2020; Mahfut, 2023).
Sejauh ini, Kebun Raya Liwa telah melakukan pengembangan potensi anggrek alam melalui konservasi ex-situ.
BACA JUGA:Kepuasan Publik terhadap Bupati Nanang Ermanto 67%
Alasan utama dilakukan konservasi karena keberadaan anggrek alam di habitat aslinya (hutan) dilaporkan sangat berkurang akibat pembalakan hutan dan eksplorasi secara berlebihan.
Selain itu, infeksi penyakit juga menjadi kendala utama dalam budidaya dan pengembangan potensinya (Kumalawati et al., 2011; Mahfut et al., 2020; Mahfut et al., 2021).
Berdasarkan hal tersebut, sangat perlu dilakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Diseminasi Hasil Riset (PKM DHR) Unila mengenai “Implementasi Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Anggrek Alam Berbasis Android di Kebun Raya Liwa.”
"Kegiatan PKM DHR Unila ini dapat menjadi wahana berbagi pengetahuan yang baik antara tim pengabdian dengan pengelola Kebun Raya Liwa," kata Ketua Tim PKM DHR Unila, Dr. Mahfut, S.Si., M.Sc., Minggu 28 Juli 2024.
Dengan kegiatan pengabdian ini diharapkan membantu diagnosa dan pengendalian infeksi penyakit anggrek alam di Kebun Raya Liwa dengan lebih praktis, cepat, akurat, efektif, dan efisien.
Selain itu, kegiatan serupa ini belum pernah dilakukan. Terbukti belum ada publikasi terkait hal ini.
Adapun kesimpulan dari hasil kegiatan PKM-DHR ini menunjukkan pengelola dan karyawan Kebun Raya Liwa sebagai sasaran kegiatan mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 93 persen.
Lalu, skor tingkat kepuasan terhadap aplikasi sebesar 98 persen, serta tingkat akurasi hasil diagnosis sistem valid sebesar 92,9 persen.