BANDARLAMPUNG - Nilai aset Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) per 31 Desember 2023 mengalami penurunan. Nilainya cukup lumayan, yaitu Rp27.513.220.111 atau 0,81 persen dibandingkan nilai aset per 31 Desember 2022.
Hal itu terlihat dari laporan keuangan Pemkab Lamsel tahun anggaran 2023 yang ditandatangani Bupati Nanang Ermanto pada LHP BPK RI perwakilan Lampung. Diketahui, aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemkab Lamsel sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
Kemudian dari aset tersebut diharapkan ada manfaat ekonomi dan sosial di masa depan yang bisa diperoleh. Baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang. Termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Jumlah aset Pemkab Lamsel pada neraca per 31 Desember 2023 sebesar Rp3.378.806.844.899. Nilai ini turun 0,81 persen menjadi Rp3.406.320.065.011.
BACA JUGA:PDIP Terbitkan Surat Tugas untuk Nanda, Resmen, Novriwan, dan Hamartoni
Aset-aset itu terdiri dari aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya. Dari nilai aset-aset Pemkab Lamsel per 31 Desember 2023, aset tetap memiliki komposisi terbesar, yaitu 87,28 persen terhadap total aset. Rinciannya, aset lancar per 31 Desember 2023 senilai Rp282.883.892.834 dan tahun 2022 senilai Rp180.303.797.819.
Aset lancar merupakan aset yang diharapkan untuk segera direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset lancar meliputi Kas dan Setara Kas, Investasi Jangka Pendek, Piutang, Penyisihan Piutang, Beban Dibayar Dimuka dan Persediaan.
Lalu investasi jangka panjang per 31 Desember 2023 senilai Rp37.618.378.805 atau turun dari 4,33 dibandingkan 2022 senilai Rp39.319.471.498.
BACA JUGA:Polisi Ringkus Enam Anggota Geng Motor
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset non lancer. Menurut sifat penamaannya dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang non permanen dan investasi jangka panjang permanen.
Investasi Jangka Panjang Non Permanen merupakan investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau suatu waktu akan dijual atau ditarik kembali. Saldo Investasi Jangka Panjang Non Permanen per 31 Desember 2023 sebesar Rp0,00.
Sedangkan, investasi jangka panjang permanen Pemkab Lamsel merupakan penyertaan modal Pemkab Lamsel pada PT Bank Lampung, PDAM Tirta Jasa dan Perseroan Daerah Lampung Selatan Maju.
Berikutnya, aset tetap. Per 31 Desember 2023 senilai Rp2.949.113.366.401 dan tahun 2022 senilai Rp3.070.805.269.831 atau turun 3,96 persen.
BACA JUGA:Hasil Uji Lab. BPOM, Roti Okko Mengandung Natrium Dehidrosetat