Tuntaskan Masalah CS Jadi Apoteker Dadakan, Inspektorat Periksa Tujuh Orang

Selasa 23 Jul 2024 - 21:29 WIB
Reporter : Sastra Sudadi
Editor : Taufik Wijaya

KOTABUMI – Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) bergerak cepat menindaklanjuti masalah cleaning service (CS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu yang menjadi apoteker dadakan.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lampura Lekok langsung memerintahkan Inspektorat memeriksa ASN yang diduga terlibat dalam masalah tersebut. ’’Kami sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Kami sudah memerintahkan Inspektorat untuk memeriksa ASN yang terlibat,” kata Lekok.  

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Lampura Wansori. Ia menilai masalah di RSUD Rya­cudu seolah tidak ada habisnya. Untuk itu, ia meminta persoalan ini ditangani serius. 

’’Masyarakat berharap bukan saja pelayanan yang dikedepankan pada Rumah Sakit Ryacudu, tetapi kualitas para petugas harus menjadi perhatian,” ucapnya.

Sementara itu, Inspektorat Lampura langsung bergerak mendalami kasus yang viral ini. Sedikitnya tujuh orang, termasuk apoteker dan kepala bidang yang menaungi di RSUD Ryacudu, diperiksa oleh Inspektorat.

BACA JUGA:Soal Isu Bahasa Lampung Terancam Punah, MPAL Minta Pemerintah Bertindak Serius

’’Tujuh orang itu termasuk petugas apoteker. Saat ini Irbansus sedang menyelidiki dan meminta keterangan, serta mengumpulkan fakta-fakta di lapangan saat cleaning service meracik obat pasien,” kata pelaksana tugas Inspektur Ilham Akbar, Selasa (23/7).

Menurut Ilham, dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa kepala apoteker telah memerintahkan CS melalui telepon untuk meracik obat pasien. ’’Hasil pemeriksaan sementara, pihak apoteker mengakui jika ia memerintahkan CS tersebut untuk memberikan obat,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang petugas cleaning service di Kotabumi, Lampura, mendadak viral. Ini setelah videonya meracik obat untuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi tersebar.

Menyebarnya video tersebut ikut menyeret nama RSUD Ryacudu. Banyak kalangan masyarakat menyesalkan masalah ini. Pasalnya, tugas meracik obat biasa dilakukan oleh seorang apoteker dengan basic pendidikan farmasi. 

BACA JUGA:Lapor Pak Gub! Konvoi Truk Batu Bara Masih Terjadi

Jika tugas meracik obat dilakukan seorang cleaning service tentu saja hal tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Apakah obat yang diberikan benar atau tidak. Sebab, jika terjadi kesalahan mengkonsumsi obat, pasien bisa mengalami keracunan. Bahkan dapat menimbulkan kematian. 

Kasus ini terungkap setelah salah satu keluarga pasien melaporkan kejadian ini ke pihak rumah sakit. Insiden itu menimpa wanita berinisial N (60) warga Kelurahan Sribasuki, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara.

Ia merupakan seorang pasien rawat jalan dengan keluhan penyakit tulang. Saat korban melakukan cek up kondisi kesehatan tulang pipi akibat terjatuh, dirinya diberi resep oleh dokter spesialis syaraf untuk diambil di bagian farmasi.

Namun saat keluarga akan mengambil obat, tidak ada satupun petugas di ruangan farmasi RSUD Ryacudu Kotabumi. Saat itu hanya ada seorang petugas cleaning service.

Tags :
Kategori :

Terkait