Sambut Baik Jadi Lokasi Upacara HUT RI, Sjachroedin Z.P. Beberkan Konsep Kotabaru
BEBERKAN KONSEP: Gubernur Lampung periode 2004–2008 dan 2009–2014 Sjachroedin Z.P. -FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -
BANDARLAMPUNG - Gubernur Lampung periode 2004–2008 dan 2009–2014 Sjachroedin Z.P. menyambut baik rencana perhelatan upacara HUT Ke-79 RI di Kotabaru.
Oedin –sapaan Sjachroedin Z.P.– menilai Pj. Gubernur Lampung Samsudin merupakan pejabat pusat yang memiliki wawasan dan pernah di Provinsi Lampung.
’’Ya, Pj. Gubernur ini orang pusat walaupun pernah di Lampung. Wawasannya sudah benar, dia melihat bahwa ini (Kotabaru, Red) aset pemerintah yang mesti diamankan," ujarnya.
BACA JUGA:Dewan Dorong APH Selesaikan Kasus Kredit Fiktif Emak-Emak Gunungsari
Oedin bercerita tujuan dirinya membangun pusat pemerintahan Provinsi Lampung di Kotabaru yaitu untuk penyebaran penduduk, peningkatan pelayanan, hingga mengurangi kemacetan.
Menurut Oedin, Kota Bandarlampung ini perlu ditata dan diurai karena penduduknya sudah cukup padat. Sektor pemerintahan, pendidikan, hingga perekonomian juga terpusat di Bandarlampung.
Saat itu dirinya melihat bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memiliki aset lahan sekitar 1.300 hektare sehingga sangat sayang jika tidak dimanfaatkan.
Sedangkan kantor-kantor Pemprov Lampung maupun vertikal tersebar di Kota Bandarlampung. Sehingga membuat peningkatan kendaraan atau kemacetan di jalan.
BACA JUGA:Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung Adakan Kegiatan BERENANG MERDEKA untuk HUT ke-79 RI
Dia mencontohkan di Jl. Z.A. Pagar Alam arah ke bandara terdapat berbagai universitas atau perguruan tinggi di jalur tersebut. "Ini sudah tidak benar. Masak satu ruas jalan itu isinya beberapa universitas. Dulu UKI dan UI bersebelahan, pindah. Karena rawan perkelahian, kemacetan, dan sebagainya," ucapnya.
’’Tapi ini ada berapa universitas. Ada UBL, IAIN, Teknokrat, Unila, dan lainnya. Sudah tidak benar, macet semua. Misal ada wisuda. Itu dari segi penataan," sambungnya.
Jika universitas-universitas tersebut dibagi, seperti ada yang pindah ke Negeri Sakti, Pesawaran, ada yang di Natar, Lampung Selatan, tentu akan mengurangi kemacetan. Selain itu terjadi pula penyebaran masyarakat yang merata.
Oedin menekankan pembuatan Kotabaru tersebut merupakan ide dirinya yang telah disetujui DPRD dan dikaji oleh pakar-pakar ahli seperti dari Institusi Teknologi Bandung (ITB).
Dampak dari pembangunan Kotabaru sendiri, menurutnya, sudah mulai dapat dirasakan. Salah satunya pemindahan Kantor Polda Lampung dari Telukbetung ke samping ITERA.