Di Hadapan Peserta SSDN PPRA LXVI Lemhanas RI, Rektor Sampaikan Peran Unila Membangun Ketahanan Nasional
DISAMBUT HANGAT: Rektor Unila Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN.Eng. beserta jajaran pimpinan menerima kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LXVI Lemhannas RI di Ruang Sidang Utama Rektorat Lt. 2, Rabu (15/5).-FOTO HUMAS UNILA-
BANDARLAMPUNG - Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN.Eng. beserta jajaran pimpinan menerima kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI Lemhannas RI di Ruang Sidang Utama Rektorat Lt. 2, Rabu (15/5). Dalam kesempatan ini, Prof. Lusmeilia memaparkan peran Unila dalam membangun ketahanan nasional.
Dengan judul Intangible & Contemporary Asset (Karakter Nasionalis, Religius & Berintegritas): Sebuah Tinjauan Reflektif, Peran Unila dalam Membangun Ketahanan Nasional, Prof. Lusmeilia menyampaikan upaya Unila dalam pembentukan karakter mahasiswanya.
BACA JUGA:Irawan Topani Daftar sebagai Balonwabup di PDI Perjuangan Pesisir Barat
’’Unila berkomitmen dalam pembentukan karakter nasionalis, religius, dan berintegritas diri mahasiswa. Kekuatan nasionalis religius sebagai modal historis panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia selalu disampaikan dalam berbagai kegiatan di kampus,’’ kata Prof. Lusmeilia.
Implementasi pembentukan karakter di Unila, kata Prof. Lusmeilia, dimulai dari seleksi mahasiswa yang sangat kompetitif dan fair; kuliah umum tentang bela negara dan radikalisme; serta kajian keagamaan. ’’Selanjutnya proses perkuliahan selama delapan semester melibatkan mata kuliah wajib universitas (MKWU), partisipasi MBKM, dan kegiatan mahasiswa,’’ ujarnya.
Prof. Lusmeilia melanjutkan, Unila juga menggagas kegiatan yang meningkatkan jiwa nasionalisme dan persatuan, seperti Kirab Bendera Merah Putih. ’’Kegiatan ini melibatkan 2.500 mahasiswa yang berkeliling kampus mengibarkan 2.000 meter bendera Indonesia. Ini adalah salah satu bentuk kebersamaan dan cara membentuk mahasiswa kita untuk cinta tanah air selain kegiatan workshop mengundang beberapa narasumber. Ini merupakan pencerminan Unila tentang pentingnya kesatuan,” jelasnya.
BACA JUGA:PSGA LP2M UIN RIL Dampingi Duta Konselor Sahabat ULT Tangani Kasus Kekerasan Seksual
Pembentukan karakter dan semangat membangun ketahanan nasional, kata Prof. Lusmeilia, tertuang dalam tagline Unila #BeStrong yang diterjemahkan menjadi delapan program kerja rektor. ’’Ini dilengkapi dengan pembangunan laboratorium karakter untuk mahasiswa, kerja sama pentahelix, memfasilitasi kegiatan keagamaan di lingkungan kampus, dan praktik terbaik lainnya,’’ ujarnya.
Prof. Lusmeilia menyatakan, kunjungan rombongan merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Unila. ’’Kegiatan ini memberikan semangat kebersamaan dan kolaborasi antara bidang pendidikan dan ketahanan nasional,’’ ungkapnya.
Prof. Lusmeilia menegaskan, Unila akan bekerja sama dengan Lemhannas RI dan pihak lainnya dalam pembentukan karakter mahasiswa Unila lebih baik lagi.
Sementara Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Demografi Lemhannas RI I Wayan Suarjaya, S.Sos., M.Tr. (Han). mewakili Plt. gubernur Lemhannas RI menyampaikan, SSDN merupakan salah satu kegiatan wajib program pendidikan Lemhannas RI.
’’Kegiatan ini berupa kunjungan studi dengan orientasi meningkatkan kemampuan analisis terhadap berbagai permasalahan daerah dan mempraktikkan seluruh teori serta wawasan. Selaku pimpinan Lemhannas RI dan seluruh peserta PPRA LXVI, kami menyampaikan terima kasih serta apresiasi atas segala dukungan dan bantuan Unila serta instansi terkait dalam mendukung kegiatan SSDN PPRA LXVI Tahun 2024,” ucap I Wayan Suarjaya.
Kegiatan ini, kata I Wayan Suarjaya, dilaksanakan di Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Lampung secara sekaligus mulai 13-16 Mei 2024. ’’Tujuan Lemhannas memilih Provinsi Lampung adalah agar dapat mengetahui tata kelola pemerintahan daerah dan permasalahan yang dihadapi dalam perspektif astagatra,’’ katanya.
Diketahui peserta SSDN berjumlah 25 orang dari Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat, kepolisian, ASN, advokat, serta perwakilan negara Fiji dan Saudi Arabia. (rls/c1)