Bawaslu Header

Pengamat Nilai Harga Emas Bakal Terus Naik

HARGA EMAS: Konflik Israel dinilai bakal picu kenaikan harga emas.-FOTO IST -

JAKARTA - Ariston Tjendra, pengamat pasar keuangan, menyatakan bahwa harga emas diperkirakan terus mengalami kenaikan seiring meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. 

Menurutnya, konflik tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di pasar global yang mendorong investor mencari aset yang dianggap lebih aman, seperti dolar AS dan emas.

Dalam sebuah wawancara dengan JawaPos.com, Ariston menjelaskan bahwa situasi ketidakpastian ekonomi global dan konflik yang berkelanjutan mendorong penguatan nilai dolar AS dan emas sebagai safe haven. 

Ia menambahkan bahwa harga emas dalam negeri, seperti yang ditunjukkan oleh Logam Mulia Antam, mengikuti tren kenaikan harga emas global serta pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

BACA JUGA:Pemerintah Tegaskan Pupuk Subsidi Hanya Ada di Kios Resmi

Lebih lanjut, Ariston mengemukakan bahwa meski ada potensi kenaikan harga emas saat ini akibat euforia pasar, ada kemungkinan harga akan kembali turun setelah situasi mereda. Oleh karena itu, ia menyarankan pembelian emas pada saat terjadi koreksi harga.

Data terbaru menunjukkan bahwa per 21 April 2024, harga emas Antam telah mencapai Rp 1.347.000 per gram, meningkat Rp 2.000 dari harga sebelumnya. 

Demikian pula, harga buyback emas Antam mengalami kenaikan serupa seiring dengan kenaikan harga emas global, yang telah naik lima minggu berturut-turut.

BACA JUGA:Lagi, Remaja di Bandar Lampung Diamankan Polisi karena Bawa Sajam

Di pasar internasional, harga emas spot meningkat 0,7 persen menjadi USD 2,395.15 per ounce, dan harga emas berjangka AS juga menutup lebih tinggi. Hal ini terjadi sebagai respons terhadap kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dari konflik Iran-Israel.

Sebelumnya, Harga emas dunia naik pada Senin (15/4) karena kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas setelah Iran mengancam melakukan serangan balasan terhadap Israel. 

Sementara itu, dolar mencapai level tertinggi dalam 34 tahun terhadap yen, didorong oleh ekspektasi tekanan inflasi yang kuat di AS yang mungkin membuat suku bunga tetap tinggi.

Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada 1 April 2024, menandai serangan langsung pertama Iran terhadap Israel. 

Ancaman perang terbuka di Timur Tengah telah membuat ketegangan meningkat, dengan AS memperingatkan Israel untuk tidak melakukan serangan balasan terhadap Iran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan