Waspada Gelombang Alun saat Liburan di Pantai!
RAMAI: Ribuan wisatawan mandi dan bermain air di wisata Pantai Pasir Putih, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.-- FOTO IWAN PERIYANTO/JAWA POS RADAR SITUBONDO
JAKARTA - Kawasan pantai menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi saat libur Lebaran. Karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan kepada wisatawan yang liburan di sepanjang pesisir selatan dari Pulau Jawa hingga Sumbawa.
BMKG menyatakan ada potensi gelombang alun yang berasal dari Samudra Hindia. Gelombang alun atau swell wave merupakan gelombang yang panjangnya bisa mencapai ratusan meter, periodenya sekitar 0,9–15 detik, dan disebabkan angin yang bertiup lama.
Deputi Bidang Meteorologi Publik BMKG Guswanto menerangkan, wisatawan yang liburan di pesisir selatan Jawa, Bali, Lombok, dan Sumbawa diharapkan waspada. Khususnya sejak pukul 08.00-16.00. ’’Sebab, kondisi elevasi muka laut secara umum adalah menuju surut, yang artinya aliran arus permukaan laut cenderung menjauhi pantai dan menuju ke laut lepas,’’ jelasnya.
Gelombang alun dari Samudra Hindia yang datang ke pantai bisa menghantam atau menyapu wisatawan yang bermain air atau berenang. ’’Diimbau juga agar wisatawan waspada terhadap lokasi-lokasi perairan pantai yang tenang, yang kanan-kirinya diapit gelombang pecah,’’ ujarnya.
Lokasi perairan yang tenang tersebut justru sangat berbahaya karena berpotensi mengandung rip current atau arus mematikan. Arus mematikan itu umumnya menggerus pasir yang dipijak, kemudian menarik wisatawan menuju ke arah lepas pantai dengan kecepatan hanyut tertentu. ’’Apabila kecepatan arus mematikan pada April 2024 dimisalkan 0,08 meter per detik, dalam waktu 10 menit saja wisatawan bisa terseret sejauh 48 meter ke arah laut lepas menjauhi pantai,’’ jelasnya.
Warga yang berencana mengunjungi pantai-pantai wisata di pesisir selatan Jawa, Bali, Lombok, dan Sumbawa diimbau terlebih dahulu memantau prakiraan cuaca laut ekstrem yang diterbitkan BMKG. ’’Ketika tiba di lokasi pantai, wisatawan diimbau untuk mematuhi peringatan bahaya dan lokasi-lokasi terlarang untuk berenang dari pengelola pantai wisata setempat,’’ ujarnya.
Pada bagian lain, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengimbau masyarakat yang akan kembali dari libur Lebaran di kampung halaman masing-masing untuk tetap waspada saat di perjalanan.
Suharyanto menambahkan, BNPB bersama BPBD telah mendirikan posko di beberapa lokasi di sepanjang Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. ’’Jika lelah di jalan, ada posko-posko BNPB-BPBD yang bisa memberikan bantuan apabila ada kondisi-kondisi mendesak,” tuturnya.
Selain menempatkan personel di posko pemantauan Lebaran, BNPB mengeluarkan dasbor sistem informasi Peta Mudik Siaga Bencana yang dapat diakses secara daring. Di situ tertera peta rawan bencana di setiap wilayah. ’’Pahami betul daerah-daerah yang rawan banjir, longsor, dan cuaca ekstrem. Di setiap daerah sudah ada datanya sehingga ketika bergerak dari satu titik ke titik lain betul-betul waspada,” katanya.
BMKG juga memprediksi bahwa pancaroba masih terjadi hingga April. Musim pancaroba membuat sebagian wilayah masih dilanda hujan. Dengan begitu, ada wilayah yang akhirnya banjir. Salah satunya, banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat (12/4) malam. Peristiwa itu terjadi karena tanggul Kali Baru jebol akibat tidak mampu menampung debit air yang tinggi setelah hujan deras. (jpc)