RAHMAT MIRZANI

Pekon Pemerihan Luput dari Perhatian Pemerintah

TERPAKSA SEBERANGI SUNGAI: Warga Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat, saat membawa jenazah ke tempat pemakaman umum setempat belum lama ini. -FOTO IST/KOMUNITAS WARGA -

KRUI – Hingga tahun 2024, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) di bawah komando Bupati Agus Istiqlal masih memiliki daerah terpencil yang luput dari perhatian pemerintah. Utamanya Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Pesbar sendiri.

Itu seperti Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesbar, Lampung. Akses dari dan ke daerah yang menjadi penyangga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sangat memprihatinkan. Apalagi di musim hujan seperti saat ini. Sehingga ketika ada yang meninggal saja, warga untuk membawa jenazah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) harus berjibaku menyeberangi deras dan dalamnya air kali. 

Para warga terpaksa membawa keranda mayat dengan diangkut di atas ban besar yang kemudian digiring menuju tepian di seberang jalan.  Seperti kejadian belum lama ini. Pemandangan ini tentu membuat ironis karena sangat membahayakan para pengantar jenazah. 

”Karena itu, mohon sekiranya bantuan terhadap desa kami, tepatnya Pekon Pemerihan, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, agar diberi bantuan pembangunan jembatan terhadap desa kami,” kata warga setempat, Rozzidin, Selasa (16/1). 

BACA JUGA:Polisi Gadungan Tipu 10 Gadis

Pemuda ini beralasan karena setiap musim penghujan, desanya mengalami banjir. Khusus ke arah tempat pemakaman umum (TPU) sudah lebih mirip sungai. 

”Kami berharap baik dari Pemerintah Provinsi Lampung maupun Pesisir Barat membangun jembatan yang ada di desa kami. Karena akses jalan tidak memungkinkan. Apalagi setiap ada yang meninggal bersamaan banjir sangat berisiko bagi kami,” ucapnya.

Menurutnya sudah saatnya pemerintah memperhatikan pembangunan wilayah terisolir. Apalagi saat ini menjelang pemilu baik pilpres maupun pemilihan legislatif. ”Namun, baik capres maupun caleg seperti tak ada yang peduli. Cuma butuh suara kami saja,” ujarnya.

Diketahui, Pekon Pemerihan merupakan salah satu kampung yang terletak di Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat. Lokasinya jauh terpencil di dalam hutan. 

BACA JUGA:Subsidi BBM dan LPG Surplus Rp14 Triliun

Pekon Pemerihan juga merupakan desa penyangga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang merupakan salah satu aset hutan tropis dunia dan bagian dari World Heritage UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau organisasi PBB membidangi masalah Pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. 

Pekon ini merupakan gerbang masuk Pesisir Barat, akses dari Krui, ibukota Kabupaten Pesisir Barat,  menuju Desa Pemerihan berkisar hampir 2 jam dengan jarak 97 km dan jika dari Bandarlampung 3 jam 40 menit dengan jarak 150 km jika dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Pekon Pemerihan memiliki 7 dusun. Yaitu Srimulyo 1, Srimulyo 2, Sukoharjo 1, Sukoharjo 2, Sukoharjo 3, Gunung Sari, dan Rejo Mukti.  

Berdasarkan data tahun 2019, jumlah penduduk Desa Pemerihan sekitar 7.721 jiwa dengan luasan wilayah 1.515,89 Ha yang terdiri dari lahan marga dan Kawasan Hutan Produksi  Terbatas (HPT). Pekon Pemerihan merupakan wilayah pesisir dengan topografi perbukitan.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan