RAHMAT MIRZANI

Bisa Tebus Pupuk Subsidi meski Hanya Gunakan KTP

NAIKI TRAKTOR Mentan RI Andi Amran Sulaiman di persawahan Desa Ajipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Rabu (20/12). -FOTO PRIMA IMANSYAH/ RADAR LAMPUNG-

BANDARLAMPUNG - Petani di seluruh Indonesia, tidak terkecuali  Lampung, bisa menebus pupuk subsidi meski hanya menggunakan kartu tanda penduduk (KTP). Hal tersebut ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman pada acara pembinaan kepada penyuluh pertanian dan petani dalam meningkatkan produksi padi dan jagung di Lapangan Korpri Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Rabu (20/12).

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), terangnya, sudah menambah kuota pupuk subsidi untuk tahun 2024. Tentunya ini patut disyukuri para petani di Indonesia, penyuluh pertanian dan lahan (PPL), distributor, dan lainnya agar permasalahan pupuk subsidi tidak berlarut.

’’Penebusan pupuk subsidi dapat dilakukan hanya dengan KTP. Bisa terlaksana sejak sekarang (tebus pupuk subsidi dengan KTP, Red). Kami yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Kebijakan tersebut, kata Amran, diambil karena petani sangat membutuhkan pupuk. ’’Ini petani lagi butuh, hujan tidak bisa diatur, sekarang petani lagi butuh, ya harus bisa ditebus,” ucapnya. 

BACA JUGA:Puluhan Mahasiswa Ikuti Monthly Review Ke-1 UMKM Merdeka Batch 4 Lampung 2023

Proses peraturan menteri pertanian (permentan) terkait penebusan pupuk subsidi bisa hanya dengan KTP, menurut dia, kini tengah diproses. ’’Ini sudah kami sampaikan dalam rakor. Sementara berproses permentan-nya. Tetapi pelaksanaan sudah dimulai,” ungkapnya.

Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman mengunjungi persawahan di Desa Ajipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Kunjungannya tersebut dalam rangka akselerasi percepatan tanam padi dengan membagikan bantuan untuk petani Lampung.

Ia menyalurkan bantuan Ditjen Tanaman Pangan untuk Provinsi Lampung tahun 2023 senilai Rp181,5 miliar. Rinciannya, padi hibrida untuk 142,482 hektare (ha) senilai Rp82 miliar, jagung hibrida untuk 55,439 ha senilai Rp54,5 miliar, dan alsintan pascapanen 119 unit senilai Rp45 miliar.

Mentan sendiri tiba di persawahan Desa Ajipuro kemarin sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian langsung mencoba menaiki mesin tanam padi, berdialog bersama para petani, penyuluhan pertanian, dan lainnya di tepi persawahan Desa Ajipuro.

BACA JUGA:Polda Buat Laporan Baru Joki CPNS

Mendengarkan keluhan ketua kelompok tani, Amran pun memberikan bantuan pembangunan siring irigasi untuk mengairi sawah petani.  Begitu juga dengan penyuluhan pertanian, dia memberikan gajinya untuk menepati janjinya tahun 2015 lalu yang belum terpenuhi mengajak makan siang para penyuluh pertanian di Trimurjo.

Ia mengatakan negara di dunia saat ini tengah tidak dalam keadaan baik-baik saja untuk sektor pangan. Dunia saat ini krisis pangan dan energi.

“Kita tidak boleh lengah. Kita tidak boleh tinggal diam. Pangan identik dengan ketahanan negara. Kalau pangan bermasalah, negara juga bermasalah,” ujarnya.

Menurutnya jika krisis pangan terjadi maka akan merambat ke krisis politik dan terjadi konflik sosial di antara semua pihak. Untuk itu, Amran Sulaiman meminta semua pihak menjaga bersama ketahanan pangan Indonesia agar krisis dan konflik tersebut tidak terjadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan