Pemkot Intervensi Empat Kelurahan Cegah Kerentanan Pada Ketahanan Pangan

RAKOR: Pemkot Bandar Lampung menggelar Rapat Pemutakhiran Verifikasi Data Penyusunan, Pemutakhiran dan Analisis Data Kerentangan Pangan dan Gizi di Aula Semergou, -Foto Melida/Radar Lampung -

BANDARLAMPUNG - Guna mengantisipasi kelurahan yang rentan akan kekurangan ketahanan pangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melakukan intervensi pemutakhiran data real di lapangan.

"Kami akan melakukan pemutakhiran data dan verifikasi FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas) atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan. Mudah-mudahan kita bisa mengetahui kelurahan-kelurahan yang ketahanan pangannya kurang sehingga bisa kita intervensi dan treatment," kata Penjabat Sementara (Pjs.) Wali Kota Bandar Lampung Budhi Darmawan pada Rapat Pemutakhiran Verifikasi Data Penyusunan, Pemutakhiran dan Analisis Data Kerentangan Pangan dan Gizi di Aula Semergou, Kamis 24 Oktober 2024.

Menurutnya, kegiatan tersebut sengaja dilakukan guna mengetahui kondisi nyata di lapangan sehingga semua data bisa akurat.

"Pemutakhiran data dan verifikasi ini untuk mengetahui kondisi riil. Di mana ada empat kelurahan tahun ini kami verifikasi, dan tepat dalam pendataan," ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bandar Lampung Ichwan Adji Wibowo ýang menyebut kebijakan tersebut adalah salah satu antisipasi wilayah yang rentan mengalami ketidak sesuaian ketahanan pangan.

"Kebijakan disesuaikan dengan mengantisipasi kelurahan-kelurahan yang rentan ketahanan pangan. Adapun empat kelurahan ýang dimaksud yakni kelurahan di kecamatan Telukbetung Barat, Sukabumi, Bumiwaras," ungkapnya.

Kata Ichwan, Pada hal ini dibutuhkan komprehensif antar dinas karena kerentanan pangan tidak bersandar pada ketersediaan pangan saja.

"Tapi daya beli masyarakat, ini terkait tingkat kemiskinan. Kemudian, air bersih dan kesehatan juga faktor dalam ketahanan pangan," bebernya.

Terakhir dirinya juga menyebut Pemkot juga bekerja sama dengan daerah kabupaten lain yang dirumuskan Baperinda dalam menangani daerah rentan pangan secara bersama-sama. 

"Mudah-mudahan zero tidak ada lagi daerah yang rawan," tandasnya.(*)

Tag
Share