Tekanan Angin Ban Mobil Berlebihan Berisiko!
Ilustrasi pengecekan ban mobil --FOTO ISTIMEWA
BANYAK pengguna mobil mencari aman memberikan tekanan angin berlebihan. Padahal hal ini tidak baik bagi kondisi ban bahkan mempuntai risiko bagi pemilik mobil. Sebenarnya tekanan angin ban mobil yang terlalu tinggi menyimpan risiko yang cukup merusak bagi komponen mobil.
Selain itu tak sedikit anggapan bahwa tekanan angin yang terlalu tinggi akan membuat ban mudah pecah. Anggapan tersebut ternyata keliru, karena jika terlalu tinggi, mekanisme pentil ban akan membuang tekanan angin agar menjadi normal kembali.
Meski begitu, Anda tetap tidak disarankan untuk menggunakan ban dengan tekanan terlalu tinggi, karena juga memiliki risiko tersendiri. Tentu saja, ini tidak boleh dikesampingkan begitu saja karena dapat membahayakan pengendara, penumpang, serta pengguna jalan lainnya.
Beberapa dampak tekanan ban yang berlebih, pertama ban akan mengeras. Ban dengan tekanan angin yang tinggi akan menyebabkan tekstur ban terasa keras. Akibatnya, pengemudi dan penumpang merasa tidak nyaman karena mobil lebih mudah terguncang, terutama saat melewati jalanan yang tidak rata. Hal ini karena salah satu fungsi ban adalah untuk meredam goncangan yang diterima oleh penumpang di dalam mobil.
Kedua, redaman suspensi terasa keras. Masih berhubungan dengan hal di atas, bila tekanan angin ban mobil yang terlalu tinggi akan membuat fungsi ban sebagai peredam benturan akan berkurang, sehingga membuat redaman suspensi turut terkena imbasnya dengan terasa keras. Efeknya, kenyamanan Anda dan penumpang akan berkurang drastis.
Ketiga, handling mobil kurang nyaman. Tekanan angin ban yang terlalu tinggi akan membuat bagian tengah dari tapak ban akan menonjol dan membuat cengkeraman ban tak maksimal. Sehingga akan mengganggu handling mobil. Hal ini akan semakin parah saat hujan yang membuat ban terasa licin. Akibatnya, mobil akan lebih mudah selip, terutama jika mobil Anda belum menggunakan sistem pengereman ABS.
Keempat, bagian tengah ban aus. Risiko berikutnya adalah bagian tengah ban akan lebih cepat aus daripada bagian pinggirnya. Bagian tengah ban yang aus dapat memicu berbagai kejadian yang tidak diinginkan, mulai dari mudah tergelincir saat jalanan basah hingga ban yang mudah rusak saat terkena batu di jalan.
Kelima, mempengaruhi usia pakai komponen suspense. Bila terbiasa dengan tekanan angin ban yang terlalu tinggi, akan mempengaruhi usia pakai beberapa komponen suspensi. Apalagi komponen suspensi yang terbuat dari karet, seperti karet stopper sokbreker, karet boot as roda jadi enggak awet dan gampang sobek. Selain itu, laher dan bearing roda juga mudah aus bahkan pecah.
Keenam, komponen eksterior interior mudah rusak. Karakter redaman yang keras akibat terkanan angin terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama juga akan berpengaruh pada komponen eksterior dan interior, seperti baut rivet, pengunci/klip pada bumper atau doortrim mudah pecah hingga baut penyangga akan mudah aus. Mengingat banyaknya kerugian yang bisa terjadi jika Anda tidak mengoptimalkan tekanan angin ban mobil, maka mengeceknya sebelum melakukan perjalanan yang jauh adalah keputusan yang tepat. Jadi, jangan lupa mengunjungi bengkel untuk melakukan pemeliharaan kendaraan sebelum perjalanan panjang. (jpc)