Cerita Nasabah PNM Mekaar Berdayakan Perempuan di Lapas Wayhuwi
Desi Impiyani saat mengajarkan Napi di Lapas Perempuan Bandar Lampung menyulam dan membuat kerajinan.-Foto IST -
BANDARLAMPUNG– Nasabah PNM Mekaar satu ini tidak hanya sukses mengembangkan usaha tetapi juga berhasil memberdayakan perempuan yang dinilai sebelah mata.
Selain fokus menghasilkan berbagai produk dari kain Tapis khas Lampung, Desi Impiyani aktif memberikan pelatihan menyulam dan memproduksi berbagai produk kepada narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus perempuan Wayhuwi, Bandar Lampung sejak tahun 2021.
Awalnya Desi ditawari kerja sama oleh pihak Lapas untuk memberikan pelatihan selama 7 hari dengan frekuensi dua kali dalam satu tahun.
Ia menerimanya karena ingin perempuan di Lapas mampu berdaya.
Total napi yg dilatih untuk produk butik Lapas selama telah mencapai 80 orang selama dua tahun.
“Saya ajarkan mereka untuk menyulam dan membuat produk dari kain tapis untuk butik Lapas,” cerita Desi.
Setelah melihat potensi dari para napi, Desi meminta izin kepada pihak Lapas untuk memberikan pekerjaan kepada para napi.
“Boleh (memberi pekerjaan kepada napi). Jadi kalau ada orderan banyak saya kasih upah setelah hasil sulam atau produk selesai mereka buat,” tambahnya.
Untuk memproduksi sebuah kain tapis membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan, sehingga Desi rutin melakukan kunjungan mingguan untuk sharing mengenai hasil kerajinan yang dikerjakan warga lapas dan juga memperbincangkan hal lainnya.
Desi bersedia dipanggil ke Lapas secara cuma-cuma untuk merapikan kain Tapis hasil olahan warga lapas atau memberikan pelatihan di luar kerjasama.
Ia merasa menikmati saat bisa membantu warga lapas dan dia senang bisa berguna bagi orang sekitar.
“Mereka perlu punya kegiatan di dalam lapas supaya tidak terlalu terasa dalam menjalani masa hukuman. Apalagi kalau aktivitasnya bisa memberi manfaat bagi orang lain,” tutup Desi.(*)