FKIP Unila Gelar Yudisium Diikuti 219 Peserta, Salah Satunya Kadisdikbud Lampung

SELAMAT!: Penghargaan diberikan kepada lulusan terbaik Program Sarjana, Pascasarjana, dan Doktor FKIP Unila. Salah satunya Kadisdikbud Lampung Sulpakar. --FOTO HUMAS UNILA

BANDARLAMPUNG - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar yudisium lulusan program sarjana, pascasarjana, dan doktor periode V bulan Mei 2024 di aula FKIP, Kamis (16/5). Yudisium diikuti 219 orang dengan rincian sarjana S-1 194 orang, pascasarjana (S-2) 23 orang, dan doktor (S-3) 2 orang.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama FKIP Unila Dr. Riswandi, M.Pd. mengucapkan selamat kepada peserta yudisium. ’’Kalian telah menyelesaikan satu tahapan. Harus tetap bekerja keras. Jangan berpuas diri dengan apa yang telah dicapai! Jangan malah berhenti berkarya dan menuntut ilmu!" katanya.

Riswandi menyatakan harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan. ''Hadapi dunia nyata berkaitan dengan pekerjaan. Apa yang akan Anda lakukan setelah ini? Kalian akan diuji dengan kompetensi yang didapatkan di bangku kuliah. Kalian akan berkompetisi. Mampu tidak bersaing?" ungkapnya

Sementara Sulpakar yang merupakan salah satu peserta yudisium sekaligus  kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung mengaku senang bisa menjadi bagian yudisium. "Saya senang bisa bersama adik-adik sekalian yudisium," katanya.

Sulpakar menyatakan, sekarang ini kompetisi sangat ketat. "Mengahadapi persaingan ketat, kita perlu kompetensi yang baik. Kita harus terus belajar. Baik formal atau informal," ujarnya.

Kalau tak punya kompetensi, ilmu, dan kemampuan, lanjut Sulpakar, tak bisa akan bersaing. ''Kita bukan hanya harus berilmu, tapi juga harus disiplin dan punya tanggung jawab. Ilmu yang didapat harus juga didukung kreativitas dan inovasi. Tenaga pendidik harus kreatif dan inovatif. Bukan hanya mengajarkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah," ungkapnya.

Tenaga pendidik, kata Sulpakar, juga harus komunikatif. ''Komunikasi dengan rekan kerjanya dan lingkungannya. Perlu menambah wawasannya dan tak boleh ego. Guru juga harus peduli lingkungannya," tegasnya.

Sementara dalam laporan, tidak semua peserta yudisium lulus tepat waktu. Program Sarjana (S-1), Prodi Bimbingan Konseling 10 orang dengan lulus tepat waktu 20%; PG PAUD 2 orang (0%); PG SD 36 orang (81%);  Pendidikan Jasmani 6 orang (0%); Pendidikan  Bahasa dan Sastra Indonesia 8 orang (88%); Pendidikan Bahasa Inggris 11 orang (64%); Pendidikan Bahasa Prancis 3 orang (0%); Pendidikan Tari 10 orang (80%); Pendidikan Musik 1 orang (100%); Pendidikan Ekonomi 15 orang (87%); serta Pendidikan Geografi 16 orang (56%).

Kemudian PPKN  20 orang  (90%); Pendidikan Sejarah 12 orang (25%); Pendidikan Biologi  9 orang (0%); Pendidikan Kimia 4 orang (0%); Pendidikan Matematika 4 orang (75%); Pendidikan Fisika 23 orang (99%); dan Pendidikan Teknologi Informasi 4 orang (50%).

Program Pascasarjana (S-2), Prodi Administrasi Pendidikan 2 orang; Pendidikan Keguruan Sekolah Dasar 2 orang; Teknologi Pendidikan 3 orang; Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 orang; Pendidikan Bahasa Inggris 4 orang; Pendidikan IPS 4 orang; Pendidikan Fisika 3 orang; dan Pendidikan Matematika 1 orang.

Sementara Program Doktor S-3 yang mengikuti yudisium a.n. Sulpakar dan Khoiriah. Sulpakar ditetapkan sebagai lulusan terbaik tingkat fakultas program Doktor dengan IPK 3,95 dengan masa studi 2,5 tahun. (*)

 

Tag
Share