Dana Pembangunan RS Indonesia di Hebron Dialihkan

PENGALIHAN DANA: Pertemuan pimpinan MUI soal pengalihan dana pembangunan RS Indonesia di Hebron untuk Gaza di Jakarta, Senin (6/11). -FOTO HILMI/JAWA POS -

Bantu Masyarakat di Gaza, Palestina
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan pengalihan anggaran untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron, Tepi Barat, Palestina. Dana yang terkumpul untuk RS Indonesia di Hebron dialihkan untuk membantu penanganan masyarakat di Gaza, Palestina.
Pengumuman pengalihan anggaran itu disampaikan di kantor MUI Pusat tadi malam (6/11). Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan sejak 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 lalu, mereka menggalang dana untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron. Namun, sampai saat ini pembangunan belum kunjung terwujud. “Ternyata prosedurnya cukup alot,” kata Amirsyah Tambunan.
Pimpinan MUI memutuskan mengalihkan dana yang terkumpul untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron, ke penanganan korban perang di Gaza. Karena mempertimbangkan aspek kedaruratan dan kemaslahatan. Dia mengatakan dana yang terkumpul hampir Rp 23 miliar.
Amirsyah mengatakan dana itu dititipkan ke Baznas untuk proses penyalurannya. Harapannya bisa tepat sasaran dan memenuhi aspek akuntabilitas. MUI juga menyerahkan hasil penghimpunan dari acara akbar di Monas yang digelar pada Minggu (5/11) pagi. Dalam acara yang diklaim dihadiri 2 juta orang itu, berhasil dikumpulkan donasi Rp2 miliar lebih.
Sementara itu, Ketua MUI Sudarnoto Abdul Halim mengatakan penggalangan dana pembangunan RS Indonesia di Hebron dimulai sejak beberapa tahun lalu. Dia bersyukur respon masyarakat Indonesia luar biasa. Diantaranya lewat penggalangan dana oleh Ustad Adi Hidayat (UAH). Penggalangan lewat UAH terkumpul sekitar Rp12 miliar.
“Untuk itu kami nanti juga mengundang Ustad Adi Hidayat untuk membahasnya,” katanya. Namun Sudarnoto menegaskan secara prinsip UAH tidak keberatan dengan pengalihan itu. Sebab tujuannya sama-sama untuk kemanusiaan. Saat ini di Gaza juga sedang ada krisis kemanusiaan yang membutuhkan bantuan.
Sudarnoto juga menyampaikan pimpinan MUI merasa tidak baik jika dana tersebut disimpan di MUI dalam waktu lama. Harus segera dikeluarkan. Di sisi lain, proses perizinan pembangunan RS Indonesia di Hebron ternyata alot.
Pada kesempatan yang sama pimpinan Baznas Rizaludin Kurniawan mengatakan, bantuan tahap pertama mereka sudah tiba di Mesir pada Senin (6/11) pagi waktu setempat. Selanjutnya akan dibawa ke Gaza melalui Rafah. Dia mengatakan siap menyalurkan tahap selanjutnya. Termasuk dana yang sedianya untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron.
Rizaludin mengatakan Baznas beberapa waktu lalu juga sempat ikut menghimpun donasi untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron. Dana yang terkumpul sudah diserahkan ke MUI. Dia tidak mempermasalahkan jika akhirnya dana itu untuk penanganan kemanusiaan di  Gaza. “Nanti tinggal memperbaharui akad bersama pimpinan MUI dan Baznas,” jelasnya. (jpc/c1/ful)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan