Bawaslu Header

Pascaoperasi, Bayi Tak Bisa BAB Butuh Uluran Tangan

BANTU PERAWATAN: Petugas Puskesmas Krui Selatan, Pesbar, saat mengunjungi bayi mengalami hisprung pascaoperasi. -FOTO DOK. PUSKESMAS KRUI SELATAN -

KRUI - Rizki Saputra, bayi berjenis kelamin laki-laki berusia 1,5 bulan, didiagnosis mengalami hisprung post op colostomy. Sejak dilahirkan, buah hati pasangan Epi Soni Iraya dan Handayani, warga Pekon Sukajadi, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), ini tidak bisa buang air besar (BAB). 

Kepala UPTD Puskesmas Krui Selatan Ns. Eka Sapta Saputra, S.Kep. mengatakan bayi tersebut lahir pada 1 Maret 2024 sekitar pukul 11.30 WIB di Poskesdes Pekon Padanghaluan, Kecamatan Krui Selatan, melalui bidan desa setempat, karena di Pekon Padang Haluan itu adalah tempat tinggal orang tuanya. Setelah lahir, sekitar dua hari di rumah orang tuanya, bayi tersebut tidak juga bisa BAB dan mengalami muntah-muntah.

’’Lalu, bayi itu langsung dibawa ke RSUD K.H. M. Thohir yang tidak jauh dari Pekon Padanghaluan sekitar pukul 22.00 WIB pada 3 Maret 2024,” kata Eka, Minggu (21/4).

BACA JUGA:Tak Ada PMI Lampung di Iran-Israel

Ditambahkannya, setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD KH. M. Thohir serta kondisi bayi tidak mau minum ASI dan terus mengalami muntah-muntah,  malam itu juga bayi tersebut dirujuk ke RSUD Alimuddin Umar, Lampung Barat, untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. ’’Berdasarkan hasil diagnosis dari RSUD Alimuddin Umar, bayi itu menderita hisprung post op colostomy,” katanya.

Pihak RSUD Alimuddin Umar pun, lanjut Eka, berkoordinasi dengan pihak RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) untuk dilakukan tindakan operasi. ’’Sambil menunggu jadwal operasi di RSUDAM, bayi itu juga dilakukan perbaikan keadaan umum terlebih dahulu di NICU RSUD Alimuddin Umar,” jelasnya.

Masih kata Eka, setelah mendapat jadwal operasi, pada 3 April 2024 lalu, bayi kemudian dirujuk ke RSUDAM untuk dilakukan tindakan operasi. Kemudian pada 18 April 2024 diperbolehkan pulang ke rumah. 

BACA JUGA:Konsumsi Listrik di Hari Lebaran Tembus 31.212 Megawatt

Menurutnya begitu sampai di rumahnya, bidan desa di Pekon Sukajadi langsung melakukan kunjungan dan perawatan terhadap luka post operasi dan pembersihan colostomy (tempat BAB buatan). Terlebih keluarga pasien merupakan keluarga kurang mampu sehingga menurutnya sangat membutuhkan uluran tangan dermawan untuk membantu pengobatan bayinya. Bahkan dari puskesmas juga sudah berupaya membantunya.

’’Sampai saat ini, Puskesmas Krui Selatan sudah tiga kali melakukan kunjungan. Rencananya Senin, 22 April 2024, kembali melakukan pengecekan bersama Dinas Kesehatan Pesbar dan pemerintahan pekon sekaligus memberikan bantuan kepada keluarga pasien itu,” pungkasnya. (yan/rnn/c1/rim)

 

Tag
Share