Indonesia Dorong Strategi Pengembangan Ekonomi Biru dan Bidang Halal
PERTEMUAN: Pertemuan National Secretariat Meeting (NSM) resmi mengawali rangkaian pertemuan Strategic Planning Meeting (SPM), di Malaysia, Minggu (14/4). -FOTO DOK KEMENKO PEREKONOMIAN -
JAKARTA - Kerja Sama Ekonomi Sub-Regional Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) berlangsung pada 12–14 April 2024 di Kuching, Sarawak, Malaysia.
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional Kemenko Perekonomian Netty Muharni memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut. Pelaksanaan NSM yang menjadi pembuka rangkaian pertemuan tingkat subregional tersebut berfokus untuk membahas update atau revisi terhadap proyek prioritas 2023-2025, menetapkan proyek prioritas tahun 2024, dan menetapkan proyek lintas sektor. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sebanyak 400 orang delegasi yang berasal dari 4 negara anggota.
Selain itu untuk memberikan pengayaan dalam penyusunan program, beberapa isu penting juga turut diangkat dalam pertemuan tersebut, seperti Ringkasan Arahan Kepala Negara, Menteri, dan Pejabat Senior pada pertemuan yang lalu, Hasil Studi Koridor Ekonomi, hingga Strategi Ekonomi Biru BIMP-EAGA dan IMT-GT 2030.
Pertemuan dilanjutkan dengan breakout session dengan simultan Sembilan klaster, yakni transportasi, perdagangan dan investasi, fasilitasi perdagangan, listrik dan energi, teknologi informasi dan komunikasi, agribisnis, pariwisata, lingkungan, serta pendidikan dan sosial budaya.
BACA JUGA:Rupiah Melemah, Nilai Tukar Dolar Tembus 16 Ribu
Pada topik ekonomi biru, Asian Development Bank menyampaikan bahwa kerangka strategis dan elemen-elemen kunci dari gagasan kolaboratif BIMP-EAGA IMT-GT Blue Economy Strategy 2030.
“Strategi ini sejalan dengan prioritas Keketuan ASEAN Indonesia 2023, yang salah satunya fokus pada pengembangan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif. Indonesia akan berkontribusi aktif terutama dalam implementasi strategi ini,” ujar Asdep Netty.
Lebih lanjut, Asdep Netty menyampaikan tahapan selanjutnya yakni memastikan implementasi dari Kerangka Ekonomi Biru di ASEAN dengan langkah-langkah efektif dan konkrit, agar potensi ekonomi biru sepenuhnya dapat menjadi mesin pertumbuhan baru.
Asdep Netty juga memberikan update pembentukan Gugus Tugas Ekonomi Biru di ASEAN serta rencana penyelenggaraan ASEAN Blue Economic Forum ke-2 bersamaan penyelenggaraan ASEAN Maritime Forum pada Kuartal IV tahun ini di Laos, disponsori oleh Indonesia dan mendorong entitas BIMP-EAGA untuk dapat menghadiri acara tersebut.
BACA JUGA: Saat Momen Lebaran, Konsumsi Pertamax Turbo Capai Titik Tertinggi
Pada kesempatan berikutnya, sejalan dengan meningkatnya minat untuk kerja sama pada bidang halal di BIMP-EAGA, terutama dari dunia usaha, Asdep Netty mendorong pembentukan Working Group Bidang Produk dan Jasa Halal dalam kerja sama BIMP-EAGA. Hal tersebut juga bertepatan dengan BIMP-EAGA yang sedang dalam persiapan penyusunan Visi BIMP-EAGA paska 2025.
Selanjutnya, tahun 2024 juga istimewa bagi BIMP-EAGA karena memasuki usianya yang ke-30 tahun. Dengan capaian tersebut, BIMP-EAGA berupaya menggerakkan perekonomian melalui pendekatan berbasis proyek dan pertukaran ilmu (best practices). Untuk mendukung keberlanjutan kerja sama ini, institusionalisasi BIMP-EAGA Facilitation Center turut mengemuka menjadi poin penting yang akan dibahas dalam rapat selanjutnya. (rls/c1/nca)