Saudara Kembar di Waykanan Duel, Satu Tewas
TEWASKAN SAUDARA KEMBAR: Sri Hardiansyah (29) bin Abdul Wahid, warga Kampung Negerimulya, Kecamatan Gununglabuhan, Kabupaten Waykanan.-FOTO IST-
BLAMBANGANUMPU – Suasana hati dan pikiran jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah mestinya tenang dan jernih. Namun tidak demikian dengan dua saudara kembar di Kampung Negerimulya, Kecamatan Gununglabuhan, Kabupaten Waykanan.
Dua saudara kembar tersebut, Sri Hardiansyah (29) dan Sri Harmudin (29) bin Abdul Wahid, berduel hingga salah satu di antaranya tewas dengan kondisi mengenaskan. Sri Hardiansyah menyayat leher Sri Harmudin setelah sempat berkelahi terlebih dahulu.
Keterangan dari Kapolsek Gununglabuhan Iptu Abdul Haris, peristiwa yang menggemparkan warga Kampung Negerimulya ini berawal pada Minggu (7/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Istri pelaku bernama Dewi memberikan baju baru dari orang tuanya kepada korban. Korban pun mengambil dan meletakkannya di meja dapur, lalu langsung keluar.
BACA JUGA:Imbau Pemudik Manfaatkan Posyan, Polda Lampung Siaga di Jalur Mudik
Sekitar pukul 18.00, lanjutnya, korban pulang ke rumah dan langsung menuju kamar mandi, lalu membanting gelas dan piring. ’’Mendengar hal tersebut, istri pelaku mendekati korban, tetapi korban langsung marah-marah seraya mencekik istri pelaku dan anaknya,” katanya, Senin (8/4).
Tidak lama kemudian, terang Haris, pelaku pulang dari kerja dan korban pun melepaskan cekikan kepada istri pelaku. Pelaku lalu mendekati korban hingga terjadi perkelahian antar keduanya.
Menurutnya saat itu pelaku sempat jatuh telentang dan korban mencekiknya sambil mengambil pisau yang berada di dapur. Saat akan menusukkan pisau tersebut ke pelaku, istri pelaku keluar meminta pertolongan. Namun ketika warga datang, ternyata korban sudah luka sayat di leher dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Handayani, tetapi nyawanya tidak tertolong.
BACA JUGA:THR dan TPP ASN Pemkab Mesuji Cair 100 Persen
’’Saat ini, korban sudah dikebumikan di pemakaman umum Kampung Negerimulya. Sekarang kami masih mengejar pelaku yang melarikan diri setelah membunuh saudara kembarnya. Sedangkan untuk motif sebenarnya masih kami kumpulkan keterangan dari lokasi. Baik dari keluarga maupun tetangga korban dan pelaku. Karena, korban sendiri adalah saudara kandung, bahkan suadara kembar pelaku,” ujar Kapolsek Haris mendampingi Kapolres Waykanan AKBP Pratomo Widodo.
Sementara, salah satu tetangga korban yang dikonfirmasi tidak mengetahui jelas kejadiannya karena saat itu hujan deras. Sehingga, mereka walau bertetangga tidak mendengar keributan dari tempat kejadian.
’’Hujan deras, jadi tidak mendengar apa-apa. Saya tahu ada kejdian itu. Setelah mereka (keluarga korban dan pelaku, Red) meminta tolong mengantar korban ke rumah sakit, langsung saya antar,” ujar saksi yang minta namanya tidak ditulis. (sah/c1/rim)