Hama Wereng Masih Jadi Momok Petani di Metro

--

METRO - Hama wereng batang coklat menjadi salah satu ancaman utama petani di Kecamatan Metro Timur. Pasalnya, hama wereng batang coklat ini kerap menyerang tanaman padi di persawahan di Metro Timur.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Metro Timur, Metro, Nina Aminah mengungkapkan, kendala tanaman padi yang sering ditemukan adalah adanya hama wereng batang coklat. “Musim tanam ini air cukup ya. Kendalanya ada di hama yang menyerang terutama wereng batang coklat (WBC),” ujarnya.

BACA JUGA:Pj. Bupati Tubaba Capai Target 10 Indikator Kinerja

Ia menilai, meski hama wereng batang coklat tersebut menjadi ancaman utama tanaman padi, namun pihaknya masih mampu untuk mengatasi hama tersebut. “Syukurnya, itu bisa cepet ditanggulangi, cepat pengendalian, dan sampai akhirnya bisa panen lagi,” imbuhnya.

Dikatakannya, meski hama wereng batang coklat sering menyerang tanaman padi di lahan sawah wilayah tersebut, hasil panen dari persawahan Kecamatan Metro Timur masih cukup banyak.

“Untuk hasil panennya kurang lebih hampir sama seperti musim rendeng di tahun-tahun sebelumnya. Tapi yang beda itu ya harganya, sekarang tinggi. Sekarang ini Rp 7500, kalau rendeng itu Rp 6.800,” ujarnya. Ia memperkirakan, hasil panen padi di Musim Tanam I (MT I) kali ini dapat mencapai 6,8 ton per hektare.

BACA JUGA:Dekranasda Tanggamus Dorong Tapis Lampung Mendunia

“Iya, diprediksi produksinya itu bisa mencapai 6,8 ton per hektare. Kalau jenis varietas padinya kita menggunakan itu Inpari 32, Melati, Brantas, dan Sumo,” ungkapnya. Dia mengatakan, varietas brantas dan varietas sumo adalah varietas yang bobotnya lebih tinggi. “Iya memang kalau untuk jenis varietas padi yang mendominasi dan bobotnya lebih tinggi itu dari varietas Sumo di Kelurahan Yosorejo, serta varietas brantas di Kelurahan Yosodadi,” katanya.

 

Terpisah, Camat Metro Timur Fery Handono mengatakan, hasil panen padi di wilayah Kecamatan Metro Timur sekitar 1.679 ton gabah. “Kalau panen keseluruhan di minggu ke tiga di Februari itu hasilnya sekitar 1.679 ton gabah. Mudah-mudahan itu menjadi perkiraan dari hasil petani,” ujarnya. Ia menuturkan, Kelurahan Tejosari adalah kelurahan dengan lahan pertanian terluas di area Kecamatan Metro Timur. “Untuk di Kecamatan Metro Timur yang paling banyak di Kelurahan Tejosari. Luasnya itu 235 hektare, dari total keseluruhan 460 hektare,” pungkasnya.(rur/nca)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan