Jaga Kemurnian Imlek dari Politik Praktis!

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Lampung Prof. Dr. H. Moh. Bahruddin.-FOTO DOK FKUP-

BANDARLAMPUNG - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung meminta perayaan Imlek 2024/2475 Kongzili terjaga kesakralan dan kemurniannya. Itu mengingat hari raya Imlek tahun 2024 yang jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024, ini berdekatan dengan pesta demokrasi pada Rabu (14/2) mendatang.

Karena itu, kata Ketua FKUB Lampung Prof. Dr. H. Moh. Bahruddin, segenap pimpinan dan pengurus FKUB Lampung pun mengucapkan selamat merayakan tahun baru Imlek 2024, Gong Xi Fa Chai. Sekaligus menyampaikan beberapa imbauan kepada masyarakat Lampung.

Pertama, kepada seluruh masyarakat Tionghoa di Provinsi Lampung kiranya dapat menyambut dan merayakan Imlek tahun 2024 ini dengan penuh suka cita dan rasa syukur kepada Tuhan YME. "Karena, negara telah memberikan hak dan kesetaraan dalam mengamalkan ajaran agama dan kepercayaannya," ujarnya,  Rabu (7/2).

BACA JUGA:Penerima Bansos di Lampura Bertambah, ASN hingga Kades Masuk Daftar Penerima

Kedua, tradisi dan ritual sujud syukur serta seluruh seremoni dalam rangka perayaan Imlek yang merupakan warisan budaya leluhur turun temurun sejak ribuan tahun yang lalu kiranya dapat memperkokoh solidaritas sosial. Kemudian menjadi pembauran kebangsaan dan toleransi antar etnis serta antar umat beragama - sehingga kesan eksklusif semakin sirna di Provinsi Lampung yang majemuk ini.

Ketiga, kepada seluruh masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada warga masyarakat Tionghoa untuk merayakan Imlek dalam suasana yang kondusif, saling pengertian, saling menghormati dan menghargai keberagaman yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. "Sehingga, kerukunan sejati antar umat beragama dapat benar-benar dirasakan," ucapnya.

Keempat, mengingat perayaan Imlek 2024 berdekatan dengan Pesta Demokrasi pemilu 2024, FKUB meminta agar perayaaan Imlek dapat betul-betul terjaga kesakralan dan kemurniannya. "Agar terhindar dari intervensi atau kepentingan politik praktis serta hindari politik identitas," ungkapnya. (rim)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan