Produksi BBM Hijau dari Komoditas Aren Dikaji
Ilustrasi BBM hijau. --FOTO DOK.
JAKARTA - Indonesia saat ini sedan melakukan kajian pengembangan bioetanol dari komoditas aren. Ke depan, produksi bioetanol dari aren tersebut akan digunakan untuk campuran bahan bakar minyak (BBM). Hal ini serupa dengan program B50 pada solar yang dicampur dengan crude palm oil (CPO).
Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, pihaknya sebagai badan usaha yang bergerak pada bisnis minyak dari hulu hingga hilir, mendukung upaya pengembangan bioetanol dari berbagai macam komoditas.
"Gula aren iya dan ada kajian (untuk pengembangan etanol)" ungkap Simon di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/11).
Menurut Simon, pengembangan bioetanol sangat perlu dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar karena produk atau komoditas, seperti singkong, tebu, ubi, hingga aren mampu diolah menjadi bioetanol.
Saat ini, lanjut Simon, diversifkasi energi memang sedang digencarkan. Indonesia tak ingin hanya bertumpu pada energi-energi yang berbasis fosil.
Sebagai informasi, Pertamina saat ini telah memiliki produk bernama Pertamax Green 95. Produk tersebut diklaim lebih ramah lingkungan, karena memiliki nilai oktan sebesar 95 dan memiliki campuran bioetanol sekitar 5%.
Pertamina, kata Simon, tak menutup kemungkinan akan ada bioetanol dari aren dan akan digunakan untuk produksi Pertamax Green.