Benahi Pembibitan, Kucurkan Rp20 T
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.--FOTO BERITASATU.COM/MUHAMMAD FARHAN
Lebih lanjut, Amran menegaskan bahwa langkah besar ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia berdaulat pangan dan mandiri protein hewani berbasis pulau. Dengan sistem yang terintegrasi, Indonesia diharapkan tidak lagi bergantung pada impor bakalan atau bibit unggul dari luar negeri.
’’Kalau bibit dan pakan kita kuat, peternakan nasional pasti mandiri. Kuncinya ada pada kolaborasi antara negara, BUMN, dan rakyat,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Amran juga menekankan agar peternak kecil di seluruh Indonesia tidak khawatir terhadap perubahan kebijakan yang tengah dijalankan pemerintah. Menurutnya, seluruh kebijakan ini dirancang untuk memperkuat posisi peternak rakyat sebagai pelaku utama.
“Peternak rakyat jangan khawatir. Justru sekarang saatnya peternak rakyat bangkit. Pemerintah hadir untuk memastikan mereka tidak sendirian. Kita siapkan dukungan bibit, pakan, teknologi, bahkan akses pembiayaan,” ungkapnya.
Amran kembali menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen agar proses budi daya tetap di tangan rakyat, sementara BUMN berperan sebagai penyangga strategis untuk memastikan keberlanjutan pasokan dan kestabilan harga di pasar.
Kolaborasi ini diharapkan menciptakan model ekonomi baru yang berpihak kepada peternak, sekaligus meningkatkan daya saing sektor peternakan unggas nasional. “Kita bangun ekosistem, bukan sekadar proyek. Tujuan akhirnya adalah kemandirian, dan itu hanya bisa dicapai kalau peternak kecil ikut tumbuh bersama,” imbuhnya.
Selain meningkatkan produktivitas, Mentan menilai program ini akan membuka lapangan kerja baru di berbagai sektor pendukung seperti logistik, pakan, transportasi, dan pengolahan hasil peternakan.
“Peternakan itu bukan hanya soal ternak, tetapi soal martabat ekonomi rakyat. Saat peternak rakyat bangkit, maka ketahanan pangan nasional ikut kuat,” ungkap Amran. (beritasatu.com/c1)