Stok Vaksin Rabies di Puskeswan Kemiling Kosong

Puskeswan Kemiling, Bandarlampung. -FOTO ANAQOTUS SALSABILA -

Menurutnya, sejak awal tahun hingga Oktober 2025, Dinas Peternakan telah melaksanakan program vaksinasi rabies terhadap 350 ekor hewan peliharaan, baik kucing maupun anjing. 

Program ini dilaksanakan secara bertahap di beberapa lokasi strategis di kota, bekerja sama dengan berbagai pihak.

“Total sudah ada 350 ekor hewan yang tervaksin. Di antaranya, 139 ekor divaksin saat kegiatan Bandar Lampung Expo di Graha Mandala, kemudian 185 ekor di Wiskul Bung Karno dalam rangka Hari Bebas Rabies Sedunia, dan 26 ekor lainnya divaksin di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Bandar Lampung,” jelasnya.

Dedeh menambahkan, dari total 80 dosis vaksin rabies yang pernah diterima pada tahun ini, kini hanya tersisa 30 dosis. 

“Ya, stok segitu  gak cukup. Karena itu kami segera mengajukan permohonan tambahan ke provinsi. Harapannya, bantuan bisa segera turun supaya layanan vaksinasi tidak terhenti,” ujarnya.

Untuk saat ini, masyarakat yang ingin memvaksin hewan peliharaannya bisa datang langsung ke Puskeswan Bandar Lampung, yang berlokasi di Jalan Pramuka, dengan jam layanan Senin sampai Jumat pukul 09.00–14.00 WIB.

“Vaksin rabies tersedia di Puskeswan Bandar Lampung. Masyarakat bisa datang membawa hewan peliharaannya untuk divaksin. Tarifnya Rp40.000 per ekor, namun pada kegiatan atau event tertentu, vaksinasi biasanya kami berikan secara gratis,” kata Dedeh.

Lebih lanjut, Dedeh menjelaskan bahwa vaksin rabies diberikan untuk mencegah penularan penyakit rabies yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia. 

Penyakit ini masih menjadi ancaman di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Lampung. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap kesehatan hewan peliharaan mereka.

“Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya. Sekali tertular, dampaknya bisa fatal. Karena itu kami terus mengedukasi masyarakat agar rutin memberikan vaksin rabies, minimal satu kali dalam setahun untuk hewan peliharaannya,” terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya preventif dan pengawasan terhadap potensi kasus rabies di wilayah Bandar Lampung. Selain itu, Dinas Peternakan juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta perangkat kelurahan untuk memastikan tidak ada kasus penularan baru di lapangan.

“Selain vaksinasi, kami juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara mengenali tanda-tanda hewan terinfeksi rabies serta langkah penanganan pertama jika terjadi gigitan,” tandasnya.

Namun terkait temuan kasus selama tahun 2025 ini, Dedeh menyampaikan jika belum ada temuan. Jika ada, laporan uji lab selalu menyatakan negatif.

“Untuk tahun 2025 tidak ada. Kalau ada laporan ke puskeswan selalu ditindaklanjuti dan apabila ada kematian hewan, langsung kita konfirmasi lab. Beberapa suspect rabies negatif hasil lab nya,” pungkasnya. (sls/c1/abd)

 

Tag
Share