Gubernur Mirza Ajak Dunia Usaha Perkuat Pendidikan Menengah dan Vokasi di Lampung
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat coffee morning bersama pelaku usaha di Mahan Agung, Jumat (7/11). -FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA/RADAR LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengajak dunia usaha untuk terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan menengah dan vokasi di Provinsi Lampung.
Ajakan tersebut disampaikan saat kegiatan coffee morning bersama pelaku usaha di Mahan Agung, rumah dinas Gubernur Lampung, Jumat (7/11).
Dalam dialog tersebut, Mirza –sapaan akrab gubernur– menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan bersama, tidak hanya oleh pemerintah.
’’Saya butuh dukungan dunia usaha untuk meningkatkan kualitas sekolah dan pelatihan vokasi, karena SDM unggul adalah modal utama kita,” kata Mirza.
Menurutnya, hanya sekitar 21 persen lulusan SMA di Lampung yang melanjutkan ke perguruan tinggi, dan sebagian masih memerlukan pembelajaran remedial dasar.
Kondisi ini menunjukkan bahwa penguatan pendidikan menengah dan vokasi menjadi kebutuhan mendesak agar generasi muda Lampung siap bersaing di dunia kerja.
Selain pendidikan, Mirza juga memaparkan tiga prioritas pembangunan ekonomi daerah, yaitu: peningkatan daya saing dunia usaha, penguatan SDM unggul, dan pemerataan kualitas kehidupan masyarakat.
“Dunia usaha adalah lokomotif ekonomi. Pemerintah harus menjadi mesin pendorong di belakangnya,” ujarnya.
Mirza menyampaikan bahwa dalam delapan bulan terakhir, Pemprov Lampung melakukan pembenahan birokrasi agar lebih responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha. Reformasi ini diharapkan menciptakan iklim usaha yang kompetitif.
Secara ekonomi, Lampung saat ini menempati peringkat keempat tertinggi di Sumatera berdasarkan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dengan sektor pertanian menyumbang Rp150 triliun. Pemerintah juga tengah mendorong hilirisasi komoditas unggulan seperti singkong, kopi, jagung, gula, dan pisang agar nilai tambahnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Mirza turut menyampaikan sejumlah program strategis, di antaranya: peningkatan kualitas infrastruktur jalan senilai Rp4,8 triliun hingga 2029, pembangunan dryer untuk mengurangi kerugian pascapanen, dan penguatan BUMDes produktif melalui program Desaku Maju.
Dalam sesi dialog, para pelaku usaha menyampaikan masukan terkait pengelolaan CSR, regulasi BPJS kesehatan, hingga peluang kolaborasi dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya bagi pelaku usaha sektor perikanan.
Beberapa perusahaan juga menyatakan kesediaannya menyalurkan CSR secara lebih terarah untuk mendukung pembangunan daerah.
Mirza menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa kolaborasi bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga investasi bagi kualitas SDM Lampung.