Ecofest 2025, Lestarikan Budaya lewat Tari
MEMUKAU: Penampilan salah satu peserta Lomba Tari Kreasi Budaya Ecofest 2025.--FOTO MK-LIA NANDA AGUSTINA
BANDARLAMPUNG – Kreativitas dan semangat budaya generasi muda Lampung terlihat jelas dalam ajang Lomba Tari Kreasi Budaya Ecofest 2025. Ecofest 2025 digelar Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (Himepa) Universitas Lampung di Dewan Kesenian Lampung (DKL), Bandarlampung, Jumat (7/11).
Mahesa Ronal Putra Priyanto selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis Ekonomi Pembangunan sekaligus bentuk kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat.
’’Kami ingin berkontribusi dengan memperkenalkan dan melestarikan budaya melalui tari. Tari kreasi ini berpotensi meningkatkan perekonomian pariwisata kreatif karena daya tariknya luar biasa,” ujar Ronal.
Tahun ini, kata Ronal, lomba tari kreasi menjadi kegiatan perdana Ecofest dengan mengusung tema Z-Economic Mendorong Kreativitas Budaya dan Ekonomi Generasi Muda untuk Mewujudkan Pertumbuhan yang Berkelanjutan. ’’Dari tema itu, kami ingin mengajak generasi muda agar makin kreatif dan peduli terhadap budaya. Harapannya, peserta bisa mendapat output yang baik di sektor kebudayaan dan terus melestarikan budaya lewat tari,” tambahnya.
Ronal juga menyebut dukungan kampus sangat besar, mulai dari izin penggunaan gedung, dukungan finansial, hingga bimbingan dosen. ’’Acara ini juga didukung 23 sponsor dan media partner serta direncanakan menjadi agenda tahunan Himepa Unila,’’ ungkapnya.
Lomba tari, kata Ronal, diikuti 7 tim dari berbagai sekolah menengah dan sanggar tari se-Lampung.
Dalam lomba tari ini, dosen Pendidikan Tari FKIP Unila, Lora Gustia Ningsih, M.Sn. dan Nabilla Kurnia Adzan, M.Pd., didapuk sebagai dewan juri.
’’Kriteria penilaian meliputi kreativitas dan orisinalitas gerak, kekompakkan, ekspresi, kostum, serta kesesuaian tema. Kualitas peserta cukup beragam, tapi untuk kategori SMA sudah menunjukkan potensi yang baik,” jelas Lora.