PKB Soroti Bangkrutnya BPR akibat Kredit Bermasalah
Anggota Komisi XI DPR Tommy Kurniawan menilai bangkrutnya Bank Perekonomian Rakyat di sejumlah daerah menunjukkan adanya kegagalan total dalam manajemen pengelolaan bank. -FOTO INSTAGRAM/BERITASATU.COM -
JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR Tommy Kurniawan menyoroti maraknya penutupan bank perekonomian rakyat (BPR) di sejumlah daerah. Salah satunya kebangkrutan BPR Kencana di Cimahi, Jawa Barat, akibat non performing loan (NPL) atau tingginya kredit bermasalah yang mencapai 96 persen.
Menurut Tommy, angka NPL yang sangat tinggi tersebut memperlihatkan adanya kegagalan total dalam manajemen pengelolaan bank.
“Kebangkrutan banyak BPR di daerah masalahnya bukan hanya pada angka, tetapi pada missmanagement dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang belum mumpuni di BPR dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS),” ungkap Tommy, dikutip dari akun Instagram pribadinya, Minggu (20/7/2025).
Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, saat ini harus segera disusun rencana peningkatan kualitas manajemen dan SDM di sektor perbankan rakyat, agar kejadian serupa tak terulang kembali.
“Pemahaman dari sisi manajemen perbankannya, bagaimana cara mengelola keuangan di bank itu harus lebih baik. Lalu SDM ini juga harus bisa mengukur tingkat risikonya. Sehingga perlu dibuat peta jalan untuk meningkatkan kualitas manajemen dan SDM, agar ini tidak terulang lagi,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, mantan bintang sinetron tersebut juga sempat mengapresiasi langkah cepat dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang telah menyiapkan proses klaim penjaminan simpanan nasabah serta menangani proses likuidasi BPR yang bangkrut.
“Saya mengapresiasi tindakan LPS yang mau turun tangan untuk menjamin simpanan nasabah yang terdampak. Harapannya, ke depan tidak ada lagi BPR dan BPRS di Indonesia yang bangkrut,” tandasnya. (beritasatu/c1/yud)