Bawaslu Header

Unila Bangun Sistem Laboratorium Berstandar PTNBH

LOKAKARYA: Unila menggelar Lokakarya Pengembangan Manual Mutu Layanan Laboratorium sebagai salah satu syarat pemenuhan kualitas PTNBH.-FOTO MELIDA ROHLITA -

BANDARLAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) menggelar Lokakarya Pengembangan Manual Mutu Layanan Laboratorium sebagai salah satu syarat pemenuhan kualitas perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH). Lokakarya digelar di Grand Mercure, Bandarlampung, Jumat (29/11).

Ketua Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (RP-PTN) Prof. Dr. Mahrinasari, M.S., S.E., M.Sc. mengatakan lokakarya dilaksanakan untuk meningkatkan manajemen laboratorium Unila.

“Bisa menghasilkan manual yang berkualitas dan bermutu. Lalu bisa melayani masyarakat dan memberi income untuk Unila dalam rangka PTNBH pada 2026,” kata Prof. Mahrinasari.

Selepas dari lokakarya ini, kata Prof. Mahrinasari, data terbentuk sistem manajemen bisa memenuhi standar dan mutu yang bersifat global serta tepatnya menyasar tujuan mengangkat Unila menjadi kampus berbasis World Class University (WCU).

“Pengembangan sistem informasi 2025 berhubungan dengan sebuah aspek yang harus dikembangkan. Pertama, dengan kebijakan standar di bawah peraturan rektor. Di mana di dalamnya terdapat membangun proses bisnis, Marketplace yang kini tengah diurus. Semua fasilitas lokakarya dalam membangun sistem laboratorium yang berstandar PTNBH,” jelas Prof. Mahrinasari.

BACA JUGA:Siswi SMP Al Kautsar Wakili Lampung dalam Ajang LS2N 2024

Prof. Mahrinasari mengungkapkan jika pada 2024 ini pihaknya telah merevitalisasi ratusan laboratorium yang dibiayai oleh Kemenristekdikti senilai Rp81 miliar.

“Program ini untuk memfasilitasi revitalisasi manajemen laboratorium. Di antaranya sarana-prasarana laboratorium, tata kelola manajemen yang diharuskan mempunyai manual berstandar internasional, aspek lain paling tidak punya standar operasional prosedur, dan rencana bisnis sesuai standar industri,” ungkap Prof. Mahrinasari.

Dengan harapan, kata Prof. Mahrinasari, dari empat aktivitas laboratorium memberikan dampak penguatan tridharma Unila yang membutuhkan praktik yang dapat meningkatkan mutu pendidikan melalui hal ini.

“Lalu penelitian yang membutuhkan kajian alat pada laboratorium dan pengabdian kepada masyarakat. Jadi laboratorium ini ada untuk masyarakat yang membutuhkan. Seperti industri tertentu untuk menguji suatu benda. Contohnya, besi, beton, atau alat dan barang lainya yang dibutuhkan di laboratorium teknik,” kata Prof. Mahrinasari.

Soal pelayanan masyarakat ini, kata Prof. Mahrinasari, pihaknya menargetkan semua laboratorium akan bisa melayani masyarakat yang membutuhkan pada 2025.

“Studi laboratorium terpadu Unila, Insya Allah pelayanan uji halal ada pada 2025 untuk masyarakat. Ini berbayar karena masuk pada upaya kemandirian (PTNBH, Red) kita. Jadi sumber pendanaan tidak hanya dari uang kuliah tunggal (UKT). Diharapkan mendapatkan sumber dana dari non-akademik,” ungkap Prof. Mahrinasari. (*)

 

Tag
Share