Bawaslu Header

Kebiasaan yang Membuat Anda Sulit Kaya

--FOTO FREEPIK

MESKIPUN kerja keras dan niat baik jarang ditemukan, kebiasaan tertentu dapat diam-diam menyabotase upaya terbaik Anda untuk membangun kekayaan dan keamanan.
 
Ini bukanlah kebiasaan "cepat kaya" yang mencolok yang sering kita dengar, tetapi kebiasaan ini dapat sama kuatnya dalam membentuk masa depan keuangan kita.
 
Hari ini, kita akan membahas lima kebiasaan halus tetapi berdampak besar yang mungkin menghalangi Anda naik tangga ekonomi.
 
 
Penasaran apakah ada yang menghalangi Anda? Simak artikel yang dikutip dari geediting.com di bawah ini.
 
 
1. Hidup Pas-pasan
 
Banyak orang kelas menengah cenderung hidup dari gaji ke gaji. Faktanya, penelitian bahkan menunjukkan bahwa sebagian besar orang di kelas menengah atas melakukan hal itu, 20% rumah tangga yang berpenghasilan lebih dari 150 ribu setahun hidup dari gaji ke gaji.
 
Namun, inilah masalahnya. Itu bukan strategi untuk maju di dunia. Itu adalah strategi untuk tetap berada di tempat Anda berada.
 
Membebaskan diri dari kelas menengah berarti membebastugaskan diri dari siklus ini. Artinya, Anda harus mengendalikan keuangan Anda dan membuat rencana untuk keuangan Anda, dan menaatinya.
 
Ini mungkin terdengar menakutkan tetapi perubahan kecil dapat membuat perbedaan besar seiring waktu.
 
Mulailah dengan anggaran sederhana, kurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan mulailah menabung, meskipun hanya sedikit setiap bulan.
 
Tujuannya bukan hanya menghasilkan lebih banyak uang. Tujuannya adalah menggunakan uang yang Anda miliki secara lebih efektif dan membuatnya bekerja untuk Anda. Itulah cara Anda akan mulai menaiki tangga menuju kesuksesan finansial.
 
2. Mengabaikan Pentingnya Pembelajaran Berkelanjutan
 
Tahukah Anda bahwa Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, membaca sekitar 50 buku dalam setahun? Dan bukan hanya dia.
 
Seperti yang ditemukan Randall Bell, seorang sosio-ekonomi yang telah mempelajari kesuksesan selama lebih dari 25 tahun, membaca sangat berkorelasi dengan kesuksesan.
 
Dia mencatat bahwa “Mereka yang membaca tujuh buku atau lebih per tahun memiliki kemungkinan 122 persen lebih besar untuk menjadi jutawan dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah membaca atau hanya membaca satu hingga tiga buku.”
 
Mengapa demikian? Yah, sederhananya, karena dunia terus berubah. Jika Anda tidak belajar, Anda tidak akan berkembang. Dan jika Anda tidak bertumbuh, kemungkinan besar Anda akan tertinggal.
 
Pendidikan berkelanjutan, baik melalui buku, kursus daring, atau lokakarya, dapat memberi Anda keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada.
 
Hal ini dapat menghasilkan peluang kerja yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Seperti kata pepatah, “Pengetahuan adalah kekuatan.”
 
3. Mengabaikan Perawatan Diri Sendiri
 
Ini mungkin tampak tidak pada tempatnya dalam diskusi tentang kesuksesan finansial, tetapi dengarkan ini.
 
Merawat diri sendiri bukan hanya tentang mandi busa dan pergi ke spa. Ini tentang menjaga kesehatan fisik, emosional, dan mental Anda.
 
Ini tentang memastikan Anda dalam kondisi terbaik untuk menghadapi apa pun yang terjadi dalam hidup Anda.
 
Stres karena pekerjaan, kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang olahraga, semua ini berdampak buruk.
 
Mereka memengaruhi produktivitas Anda, motivasi Anda, dan bahkan kemampuan Anda dalam mengambil keputusan.
 
Tanpa perawatan diri yang tepat, Anda mungkin merasa sulit untuk fokus pada tujuan keuangan Anda atau membuat pilihan terbaik untuk mencapainya.
 
Mulailah menjadikan perawatan diri sebagai prioritas. Berolahragalah secara teratur. Makanlah makanan yang lebih sehat. Luangkan waktu untuk bersantai dan melakukan hobi yang Anda sukai.
 
 
4. Berusaha untuk Mengikuti Gaya Hidup Orang Lain
 
Mari kita jujur, kebanyakan dari kita pernah merasakan tekanan untuk menghabiskan lebih dari yang seharusnya, hanya untuk menyamai gaya hidup orang-orang di sekitar kita.
 
Seperti yang dikatakan oleh pakar keuangan Dave Ramsey, banyak orang “membeli barang yang tidak mereka butuhkan untuk mengesankan orang yang bahkan tidak mereka kenal.”
 
Pola pikir ini dapat mengarah pada lingkaran utang yang kejam, di mana kartu kredit dan pinjaman menutupi pembelian yang hanya memberikan sedikit nilai tambah dalam jangka panjang.
 
 
Orang-orang yang mencapai kebebasan finansial sejati belajar untuk mengabaikan tekanan untuk terus-menerus membeli mobil terbaru, rumah terbesar, atau gadget teknologi terbaru. Sebaliknya, mereka mengutamakan investasi dibanding kepuasan instan.
 
Pada akhirnya, mereka yang mengesampingkan kebutuhan untuk memberi kesan pada orang lain adalah mereka yang akan menjadi yang terdepan, membangun masa depan yang stabil, bukan yang dangkal.
 
5. Takut Mengambil Risiko
 
Anda mungkin sudah menduga yang ini, bukan?
 
Tetap berada di kelas menengah sering kali berarti tetap berada di zona nyaman..Di sana, risiko diminimalkan dan prediktabilitas dihargai.
 
Namun beginilah masalahnya, pertumbuhan hampir selalu datang dari melangkah keluar dari zona nyaman dan mengambil risiko yang diperhitungkan.
 
Pikirkan Steve Jobs, yang menghadapi kemunduran besar dalam kariernya tetapi mengambil risiko berani untuk membangun sesuatu yang mengubah permainan.
 
Setelah dikeluarkan dari Apple, perusahaan yang didirikannya bersama, Jobs melanjutkan dengan menciptakan NeXT dan merevitalisasi Pixar.
 
Ketika Apple akhirnya mengundangnya kembali, ia memimpin perusahaan itu menuju kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengambil risiko pada produk revolusioner seperti iPhone dan iPad yang selamanya mengubah lanskap teknologi.
 
Kisahnya menjadi pengingat bahwa mengambil langkah berani, bahkan setelah gagal, dapat membuahkan hasil besar.
 
Mulailah menginvestasikan uang Anda, memulai bisnis sampingan, meminta kenaikan gaji, langkah-langkah ini mungkin terasa menakutkan, tetapi dapat membuka pintu menuju keuntungan finansial dan peluang baru. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan