PGRI Harus Wujudkan Kemajuan Dunia Pendidikan Inklusif

SELAMAT!: Pengurus PGRI Provinsi Lampung masa bakti XXII dilantik di Graha Bakti Pramuka, Senin (23/9).-FOTO MELIDA ROHLITA -

BANDARLAMPUNG - Dunia pendidikan membutuhkan terobosan untuk memajukannya. Di antaranya mempunyai guru yang berkualitas dan bekerja sama dengan semua pihak, terkhusus di Provinsi Lampung.

Hal itu diungkapkan Ketua PGRI Provinsi Lampung Sulpakar usai resmi memimpin Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) Lampung. ’’Maka harus disampaikan kepada siswa dan semua pihak betapa pentingnya kontribusi orang tua. Ini tugas kita untuk bahu-membahu karena uang partisipasi ini kita bisa gotong- oyong dalam mewujudkannya," katanya usai pelantikan pengurus PGRI Provinsi Lampung masa bakti XXII tahun 2024–2029.

BACA JUGA:Telkomsel Gelar Program CSR Baktiku Negeriku 2024

Di samping itu, kata Sulpakar yang dikukuhkan oleh Ketua Umum PB PGRI Prof. Unifah Rosyidi, pada intinya keberadaan PGRI dapat menjadi organisasi profesi yang lebih inklusif dan berpihak pada seluruh kalangan.

"Pada prinsipnya keberadaan organisasi PGRI ini ke depan menjadi organisasi yang dinamis, dicintai oleh anggota. Artinya, organisasi ini ada untuk anggota dan dirasakan untuk anggota. PGRI merangkul semua guru tanpa memandang latar atau daerah. Kami juga komit mendukung pendidikan inklusif bagi semua anak, termasuk yang berkebutuhan khusus," jelas Sulpakar.

Di sisi lain, Sekretaris Provinsi Lampung Fachrizal Darminto yang datang bersama Bupati Pesawaran Dendi Romadona, Pj. Bupati Lampung Utara Aswarodi, dan disusul Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana juga mengingatkan PGRI soal integritas.

"Saya ingin mengingatkan kepada para pengurus yang telah dilantik bahwa jabatan ini bukanlah sebuah prestise, melainkan pengabdian. Kita dituntut untuk senantiasa menjaga integritas, profesionalisme, dan dedikasi kita dalam memperjuangkan hak-hak guru serta kualitas pendidikan yang lebih baik," ujar Fachrizal.

Fachrizal juga mengharapkan PGRI mampu menjadi tempat pembinaan guru yang selalu menjunjung tinggi etika dalam mencetak investasi negara dalam bidang pendidikan yakni dalam mencerdaskan anak bangsa.

"PGRI ke depan diharapkan menjadi tempat pembinaan karakter dan etika guru. Pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang membentuk karakter anak bangsa," ungkap Fachrizal. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan