LAMBAR - Realisasi kinerja penyerapan APBD di Lampung Barat hingga 30 Juni 2024 yang dilaksanakan oleh perangkat daerah baru mencapai 38,70% atau Rp424,4 miliar lebih dari target 53,22% atau Rp583,7 miliar lebih dari pagu APBD Rp1 triliun lebih. Hal ini diungkapkan Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Lambar Ismet Inoni pada saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Operasional Pembangunan (POP) Triwulan II Tahun 2024 yang diselenggarakan Bagian Administrasi Pembangunan di aula Kagungan, Setkab Lambar, Kamis (18/7).
Ismet mengatakan, berdasarkan anggaran kas (angkas) capaian penyerapan anggaran sebesar 72,72% dari target 100%. ''Artinya capaian kinerja penyerapan anggaran perangkat daerah sampai saat ini masih sangat rendah dikarenakan pelaksanaannya tidak sesuai dengan perencanaan yang berdasarkan target anggaran kas," katanya.
Menurut Ismet, rendahnya penyerapan anggaran ini di antaranya disebabkan oleh realisasi DAK fisik yang masih sebesar 19,02% dari pagu Rp120,7 miliar lebih dan realisasi DAK non-fisik masih sebesar 28,22% dari pagu Rp83,6 miliar lebih.
“Jadi diharapkan kerja samanya para kepala OPD untuk betul-betul memperhatikan yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu solusinya contoh jika tender kan bisa dimulai prosesnya setelah APBD disahkan, nanti tanda tangan kontraknya bisa dilakukan pada tahun anggaran baru atau bisa dimulai prosesnya di awal tahun. Itu juga akan berdampak kepada perputaran roda ekonomi Lambar," ujar Ismet.
“Namun bila dibandingkan dengan realisasi anggaran secara nasional 34,4% dan provinsi 31,46%, Lambar masih sangat tinggi realisasinya 38,70%. Karena itu, kepala OPD diharapkan untuk lebih peduli serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan di OPD masing-masing untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kinerjanya 2024 serta melakukan percepatan realisasi anggaran agar dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan sehingga apa yang sudah menjadi tujuan bersama dapat terealisasi dengan baik,” tambah Ismet.
Jika ada kendala atau hambatan dalam pelaksanaan program kegiatan, kata Ismet, segera disampaikan dan diskusi bersama untuk menemukan solusi yang terbaik dalam upaya percepatan realisasi penyerapan anggaran sehingga target triwulan III sebesar 77,78% bisa terwujud.