BANDARLAMPUNG - Dunia konstruksi dalam beberapa tahun terakhir dihadapkan pada isu keberlanjutan, efisiensi, dan kecepatan pembangunan dengan nihil kecelakaan kerja. Karena itu, kehadiran teknologi baru berbasis BIM kini dipandang sebagai salah satu terobosan penting dalam industri konstruksi.
Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN.Eng. saat membuka PII-Bagian Kejuruan (BK) Sipil Goes to Campus yang berlangsung di Aula Dekanat Fakultas Teknik Unila selama dua hari, Kamis dan Jumat (11-12/7).
Kegiatan bertajuk Introduction to Building Information Modeling (BIM) for Smart Construction Process ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada para peserta mengenai penggunaan BIM dalam proses konstruksi di era perkembangan teknologi saat ini.
"Saya harap informasi BIM yang disampaikan para narasumber mampu membuka wawasan para mahasiswa terkait perkembangan teknologi konstruksi saat ini," harap Prof. Lusmeilia.
Sementara Ir. Firman Parmudianto, I.P.U. selaku direktur Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia menyampaikan, PII-BK Sipil Goes to Campus merupakan program yang dirancang tahun ini, di mana BK Sipil mengunjungi 13 universitas. "Unila dalam hal ini menjadi universitas ketiga yang dikunjungi dan menjadi tuan rumah," katanya.
Pemilihan tema BIM, kata Firman, menjadi fokus utama dalam program Goes to Campus karena teknologi BIM sangat dibutuhkan dalam praktik konstruksi di era saat ini. "Kami merasa materi BIM sangat dibutuhkan bagi para mahasiswa calon lulusan," ungkapnya.
Dalam PII-Bagian Kejuruan (BK) Sipil Goes to Campus menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranya Adi Malik Negoro, S.T.-BIM. selaku koordinator PT Wijaya Karya; Andra Yusfa Ananda, S.T.-BIM. selaku expert PT Wijaya Karya; dan Bayzoni, S.T., M.T., dosen Prodi Teknik Sipil Unila.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PII BK Sipil dan FT Unila. Kerja sama ini diharapkan dapat mempermudah dan mempererat hubungan antara PII dan FT Unila dalam bidang-bidang lain pada masa mendatang. (rls)