Panen Raya Padi di Pringsewu, Produksi Capai 83 Ribu Ton Gabah

Senin 07 Apr 2025 - 20:48 WIB
Reporter : Agus Suwignyo
Editor : Agung Budiarto

PRINGSEWU – Panen raya padi yang digelar di Kabupaten Pringsewu diharapkan tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani serta mendukung target pemerintah dalam percepatan swasembada pangan nasional.
Hal ini disampaikan Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas saat menghadiri panen raya di area persawahan Jl. Dr. dr. Sugiri Syarief, kompleks Pemkab Pringsewu, Pekon Klaten, Kecamatan Gadingrejo, Senin (7/4).
“Kita bersyukur Pringsewu bisa ambil bagian dalam mendukung program swasembada pangan yang menjadi fokus pemerintah saat ini,” ujar Riyanto.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Umi Laila, Ketua DPRD Suherman, Sekretaris Daerah M. Andi Purwanto, Kepala Dinas Pertanian Siti Litawati, serta jajaran pemerintah daerah, Forkopimda, dan instansi terkait. Acara ini juga merupakan bagian dari kegiatan “Gubernur Lampung Menyapa dan Panen Raya Serentak 14 Provinsi” bersama Presiden RI Prabowo Subianto yang digelar secara virtual.
Panen raya ini juga dihadiri oleh Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunus Saputra, perwakilan Kodim 0424 Pringsewu, Kepala BPS Kabupaten Eko Purnomo, serta perwakilan dari Bulog Lampung dan kelompok tani. Dalam kesempatan tersebut, Bulog melakukan pembelian langsung gabah hasil panen petani dengan harga Rp6.500 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian Pringsewu, Siti Litawati, mengungkapkan bahwa hingga akhir April 2025, luas panen diperkirakan mencakup seluruh area sawah di kabupaten tersebut yang mencapai 13.720 hektare.
’’Total produksi panen musim tanam rendeng 2024/2025 diperkirakan mencapai 83.692 ton gabah kering giling atau setara dengan 53.410 ton beras,” jelas Siti.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 423.257 jiwa, kebutuhan beras Kabupaten Pringsewu hanya sekitar 31.084 ton. Artinya, terdapat surplus beras yang signifikan dari hasil panen tahun ini.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pringsewu menjadikan sektor pajak sebagai andalan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) tahun ini. Bupati Pringsewu Hi. Riyanto Pamungkas menargetkan penerimaan dari sektor ini bisa mencapai Rp25 hingga Rp30 miliar.
Menurut Riyanto, sektor pajak masih memiliki potensi besar yang belum tergarap optimal. Dua sektor utama yang menjadi fokus adalah pajak kendaraan bermotor (PKB) dan retribusi rumah makan. Khusus retribusi rumah makan, Pemkab Pringsewu akan mengoptimalkan penggunaan tapping box untuk memantau transaksi secara digital.
“Kami juga akan bekerja sama dengan Kejaksaan untuk mendukung optimalisasi ini. Pak Kajari sudah menyatakan kesediaannya untuk menjalin kerja sama,” ujar Riyanto.
Ia menambahkan, langkah optimalisasi pajak kendaraan bermotor juga akan dilakukan secara bertahap.
Senada dengan bupati, Wakil Bupati Pringsewu, Umi Laila, menyampaikan komitmen kuat dalam meningkatkan PAD melalui sektor-sektor strategis seperti PBB, PKB, retribusi, pajak reklame, dan lainnya.
“Pasca efisiensi, Dana Alokasi Umum (DAU) kita mengalami pemotongan. Maka dari itu, PAD harus kita maksimalkan,” kata Umi saat menghadiri acara Khotmil Quran dan santunan Ramadan di Yayasan HHM, Pringsewu Barat.
Ia menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Pringsewu harus menjadi tanggung jawab bersama. “Mari kita jadikan Pringsewu sebagai tambatan hati kita semua,” tambahnya.
Efisiensi anggaran yang dilakukan Pemkab Pringsewu disebut menyentuh hampir semua sektor, kecuali pelayanan dasar masyarakat. Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Riyanto saat dialog interaktif dan buka puasa bersama insan pers, P3KP, dan unsur lainnya di Pendopo Pamungkas, Pringsewu Selatan.
“Pelayanan dasar tetap menjadi prioritas. Efisiensi tidak akan mengganggu sektor tersebut,” tegasnya.
Bupati juga memaparkan bahwa salah satu langkah efisiensi adalah penghapusan 100 persen biaya sewa gedung pemerintah. Dari langkah efisiensi tersebut, Pemkab berhasil menghemat anggaran sekitar Rp 40 miliar, yang kemudian dialihkan ke sektor lain yang lebih prioritas.
“Sebagai contoh, Dinas Kesehatan mendapatkan tambahan anggaran untuk pembelian tempat tidur pasien dari hasil efisiensi,” ujar Riyanto.
Langkah efisiensi ini juga menyasar perjalanan dinas DPRD Pringsewu dan pos anggaran lainnya, sebagai bagian dari upaya memperkuat APBD di tengah keterbatasan dana. (sag/c1/abd)

Tags :
Kategori :

Terkait