Rupiah Masih Berpeluang Anjlok

Selasa 24 Oct 2023 - 20:39 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (24/10) menguat 0,35 persen atau 55 poin menjadi Rp15.878 per USD dari sebelumnya Rp15.933 per USD.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih berpeluang melemah terhadap USD. Pasalnya, sentimen terhadap aset berisiko terlihat masih negatif dan pasar masih memantau perkembangan di Timur Tengah.

"USD terkoreksi terhadap major currency pada perdagangan kemarin dan indeks dolar berada di 105.60 pagi ini dari sebelumnya di atas 106. (Hal ini) seiring dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sedikit menurun, yield obligasi Tenor 10 tahun bergerak di sekitar 4,86 persen pagi ini, sebelumnya di sekitar 4,99 persen. Serangan darat Israel yang ditunda mungkin membantu menurunkan kekhawatiran pasar," ujar Ariston, di Jakarta, Selasa.

Ariston menyebutkan sebagian indeks saham Asia masih bergerak negatif, seperti Nikkei, Hangseng, dan Kospi.

"Rupiah mungkin masih berpeluang melemah terhadap USD ke arah Rp 15.950 dengan potensi penguatan di sekitar Rp 15.900," kata Ariston.

Dalam beberapa hari ke depan, terdapat sejumlah rilis data ekonomi AS yang akan dirilis.

Mulai dari rilis data indeks Purchasing Managers Index (PMI) aktivitas manufaktur dan jasa AS pada malam ini, data Building Permits AS pada Rabu (25/10) malam, data Produk Domestik Bruto dan Initial Jobless Claim AS pada Kamis (26/10) malam, serta data indikator inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS pada Jumat (27/10) malam.

"Kalau dari data belakangan ini, kelihatannya data ekonomi AS masih bagus," ungkap Ariston. (jpnn/ c1/ abd)

 

Tags :
Kategori :

Terkait