BANDARLAMPUNG – Anda wajib berhati-hati jika hendak melakukan suntik filter hidung atau totok wajah. Pasalnya, ada seorang warga Metro yang mengalami koma setelah melakukan treatment suntik filter hidung dan totok wajah di sebuah klinik kecantikan.
Pihak keluarga korban telah melaporkan kasus dugaan malapraktik ini ke Mapolda Lampung.
Kejadian berawal pada 10 Juli 2024 lalu. Kala itu, korban Triwidia Rini bersama rekannya melakukan suntik filter di bagian hidung dan totok wajah di sebuah klinik kecantikan di Metro.
Setelah melakukan treatment tersebut, korban merasakan sakit kepala dan panas dingin. Puncaknya, korban tidak bisa berbicara lagi. Dia pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Mulia Bandarjaya untuk mendapat perawatan.
Sehari kemudian, kondisi korban makin parah. Dia bahkan tidak sadarkan diri. Karena keterbatasan alat, korban lantas dirujuk ke Rumah Sakit Imanuel Bandarlampung.
Namun, kondisi korban terus menurun. Dia sempat mengalami koma pada 10–16 Juli 2024.
BACA JUGA:Tuntaskan Masalah CS Jadi Apoteker Dadakan, Inspektorat Periksa Tujuh Orang
Berdasarkan diagnosis dokter, ada penyumbatan pembuluh darah di daerah hidung korban sehingga menyebabkan korban koma dan tidak sadarkan diri. Ada indikasi terjadi kelebihan dosis.
Pihak keluarga sudah melakukan upaya kekeluargaan meminta tanggung jawab pihak klinik. ’’Sayang, pihak klinik seolah tidak mau bertanggung jawab dan terkesan mengabaikan permasalahan ini,” kata orang tua korban, Saibi Akil.
Sementara itu, penasihat hukum korban Dedi Wijaya mengaku sudah mengadukan dan berkoordinasi dengan Polda Lampung terkait kasus ini. ’’Namun, kami masih menunggu pemeriksaan dan rekom dari Dewan Etik IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kota Metro,” katanya.
Pantauan Radar Lampung Media Group (RLMG), korban masih dalam keadaan linglung dan belum bisa berbicara. Dia hanya bisa terbaring lemah.
BACA JUGA:Lapor Pak Gub! Konvoi Truk Batu Bara Masih Terjadi
Sayang, hingga berita ini diturunkan, RLMG belum berhasil mendapat konfirmasi dari pihak klinik kecantikan. (leo/c1/fik)