Soal Isu Bahasa Lampung Terancam Punah, MPAL Minta Pemerintah Bertindak Serius

Selasa 23 Jul 2024 - 21:07 WIB
Reporter : Muhammad Arief
Editor : Taufik Wijaya

BANDARLAMPUNG - Ketua Majelis Peyimbang Adat Lampung (MPAL) Paduka H. Syabirin Hs. Koenang ikut angkat bicara mengenai prediksi punahnya bahasa Lampung pada 36 tahun mendatang.

Syabirin mengatakan, dirinya tak menampik adanya indikasi tersebut. Namun, ia beranggapan bahwa prediksi terhadap ancaman punahnya bahasa Lampung itu tidak semuanya benar.

’’Karena bahasa itu berkembang dengan umat manusia. Jadi selagi ada kelahiran di dalam keluarga Lampung, ya pasti bahasa itu dipergunakan. Cuma mungkin persentasenya ada penurunan, ya mungkin,” katanya.

Syabirin berkaca dengan adanya jurusan khusus bahasa Lampung di Universitas Lampung (Unila). ’’Ya artinya karena ada mahasiswanya berarti masih berkembang bahasa itu,” ucapnya.

BACA JUGA:Lapor Pak Gub! Konvoi Truk Batu Bara Masih Terjadi

Selaku Ketua MPAL, Syabirin juga berpendapat bahwa sebenarnya unsur pemerintah yang memiliki peranan paling penting dalam masalah ini. Pemerintah dapat membuat suatu regulasi tentang penggunaan bahasa Lampung di tengah masyarakat.

’’Sebenarnya kalau memang mau digalakkan, itu tinggal disiplin pemerintah. Misalnya di hari Jumat atau hari apa diwajibkan pakai bahasa Lampung,” usulnya.

Syabirin menyatakan setiap kegiatan yang dilakukan membutuhkan dukungan anggaran dan semacamnya. Nah, hal tersebut hanya dimiliki oleh pemerintah.

Dia berharap ketentuan tersebut ditangani serius oleh pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Tak hanya itu, lanjutnya, penggalakan bahasa Lampung juga harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat.

BACA JUGA:Mayoritas Pajak Daerah Pemkab Lamsel Tidak Capai Target

Termasuk dengan menanamkannya pada setiap generasi. Dari tingkat keluarga sampai lingkup pendidikan. Mulai taman kanak-kanak hingga tingkat sekolah menengah atas. Tak hanya melalui mata pelajaran, juga melalui kegiatan-kegiatan lainnya seperti lomba dan semacamnya. “Kita tanamkam sejak dini, dari rumah, TK hingga SD. Insya Allah bahasa itu berkembang lagi,” tutupnya. 

Diberitakan sebelumnya, bahasa Lampung diprediksi punah dalam kurun 36 tahun ke depan. Hal mengejutkan ini disampaikan oleh Ketua Komunitas Berkat Yakin (Kober) Alexander G.B.

Menurutnya, indikasi kepunahan tersebut telah jelas terlihat. Salah satunya adalah semakin jarang generasi muda yang menggunakan bahasa Lampung. Baik itu di ruang publik, saat berinteraksi dengan tetangga dan bahkan dalam lingkup keluarga sendiri.

“Semakin bahasa Lampung jarang digunakan, indikasi kepunahan itu semakin terlihat,” katanya.

BACA JUGA:Prediksi Argentina vs Maroko Olimpiade Paris 2024: Menanti Aksi Tarian Tango di Paris

Tags :
Kategori :

Terkait