Berhasil Sulap 1.182 Ha Lahan Tidur Jadi Produktif, TNI-AL Lampung Dapat Apresiasi dari Mentan Amran
Mentan bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali yang diwakili Wakasal Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldhedarma, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, dan Pj. Gubernur Lampung Samsudin pada acara Gebyar Panen TNI-AL di Pangkalan Utama TNI-AL Lam-FOTO JENI/RLMG -
CALIGI – Selain membela kedaulatan wilayah laut Indonesia, jajaran TNI Angkatan Laut (AL) di Provinsi Lampung ternyata juga piawai bertani. Para prajurit TNI-AL di Lampung berhasil mengaktifkan lahan tidur menjadi lahan produktif.
Tidak itu saja, mereka juga berhasil memberdayakan masyarakat sekitar sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sekaligus juga menjamin persediaan pangan.
Langkah TNI-AL ini menuai apresiasi dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Mentan bersama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yang diwakili Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldhedarma, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, dan Pj. Gubernur Lampung, Samsudin menghadiri acara gebyar panen raya padi dan jagung sekaligus tanam padi.
Menurut Mentan, sinergi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan TNI-AL ini dalam rangka menyukseskan program pemerintah guna menjamin ketersediaan pangan.
BACA JUGA:Bertemu Surya Paloh, Kans Herman HN Semakin Kuat jadi Kontestan Pilgub
’’Kegiatan TNI-AL ini luar biasa. Ini program pemerintah saat ini dan presiden terpilih. TNI-AL sudah curi start. Ini ibaratnya bukan menjemput bola, tetapi merampas bola. Nah ini luar biasa,” ucap Mentan.
Langkah TNI-AL ini, lanjutnya, patut ditiru. ’’Tadi sudah kita lihat, TNI-AL mengakselerasi dan memitigasi risiko kekurangan pangan. Apalagi dunia saat ini lagi mengalami krisis pangan dan energi,” ucap Mentan pada acara Gebyar Panen TNI-AL di Pangkalan Utama TNI-AL Lampung, Rabu (10/7).
Amran menjelaskan program akselerasi pangan yang dijalankan TNI-AL merupakan salah satu langkah mitigasi risiko guna mengantisipasi kekurangan pangan yang dialami dunia saat ini akibat iklim ekstrem.
Pada Januari–Februari 2024, terjadi shortage atau defisit pangan. Sehingga perlu kolaborasi semua pihak. Salah satunya bersama TNI-AL sebagaimana instruksi presiden pada 3 Maret 2011 silam.
BACA JUGA:Mengulang Sejarah 28 Tahun --Belanda Vs Inggris--
’’Ketika Indonesia mengalami iklim ekstrem, Panglima TNI, Kasal, semua wajib turun kolaborasi dengan kementerian terkait. Yaitu Kemendagri, Kementerian BUMN, Kementerian Pertahanan, Kepolisian. Alhamdulillah Angkatan Laut luar biasa melangkah lebih jauh ke depan,” puji Mentan.
Dia menambahkan untuk mensukseskan kolaborasi akselerasi peningkatan ketahanan pangan bersama TNI AL, Kementan memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian, benih dan lainnya. TNI AL diharapkan menjadi motor penggerak yang dapat menjadi contoh di kalangan masyarakat.
’’Dari laporan yang kami terima, ada seribu hektare (lahan) di balik gunung. Itu tanam satu kali. Insya Allah kalau kita berikan pompa, lahan itu bisa tanam tiga kali. Artinya apa? Meningkatkan kesejahteraan petani kita,” tegasnya.
Di bagian lain, Wakasal Laksamana Madya TNI, Erwin S. Aldhedarma mengatakan, sinergi dengan Kementan merupakan salah satu bentuk komitmen TNI AL meningkatkan ketahanan pangan yang menjadi program utama pemerintah saat ini dan mendatang. Tentunya di samping menegakan kedaulatan dan keamanan negara.