PPIK UBL Gelar E-nnoshare dan Akademi Inovasi
SERU: Suasana keseruan even PPIK UBL, E-nnoshare dan Akademi Inovasi, dengan tagline #SehariBerinovasi. --FOTO ISTIMEWA
Dukung Visi Kampus Berjiwa Kewirausahaan Tingkat Dunia
BANDARLAMPUNG - Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Program Pusat Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (PPIK) telah mengadakan E-nnoshare dan Akademi Inovasi dengan tagline #Sehari Berinovasi, Kamis (20/6).
Kepala Program Pusat Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (PPIK) UBL Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir, S.T., M.A. menjelaskan bahwa #SehariBerinovasi adalah tagline atau tagar yang didesain PPIK dalam semarak penyelenggaraan 2 even besar.
’’Yakni E-nnoshare dan Grand Final Akademi Inovasi UBL Batch 3 Beyond Boundaries 2024. E-nnoshare adalah salah satu kegiatan peningkatan kapasitas civitas akademika UBL bertemakan inovasi dan kewirausahaan dengan mengundang motivator, inovator, atau public figure yang inspiratif. Sedangkan Grand Final Akademi Inovasi merupakan tahapan puncak dari kegiatan Akademi Inovasi yang bertujuan menumbuhkan dan mematangkan ide-ide inovasi yang layak dikomersialisasi dengan pendekatan startup dari para mahasiswa,’’ kata Dr. Fritz.
Dr. Fritz mengatakan bahwa tema E-nnoshare edisi 3 ini adalah Greenovation, menggabungkan hijau dan inovasi, adalah tentang membuat dan menerapkan teknologi, metode, atau produk yang inovatif serta ramah lingkungan. ’’Ada 2 bintang tamu yang dihadirkan, yaitu Widyastuti Murniasih Ryantini yang merupakan owner Yasmin Wiwid Label dan Agus Solihin, founder Bank Sampah Emak.id," ujarnya.
Sementara pada Grand Final Akademi Inovasi UBL Batch 3, kata Dr. Fritz, ada pemaparan Pitch Deck dari tim-tim mahasiswa UBL lintas program studi yang telah mengembangkan tema-tema inovasi.
’’Kemudian dikompetisikan dengan penjurian dari tim coach internal dan juri kehormatan. Yakni Rektor UBL Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S. Barusman, Arief Fatullah dari PT Great Giant Foods, Yayan Sopian dari Coca Cola Europasific Partners Indonesia, dan Yussy Asih Faurini, owner dari Yussy Akmal Cake and Bakery. Rangkaian kegiatan Al UBL sendiri telah berlangsung selama 1 semester yang menghasilkan ide inovasi produk dan non-produk/sosial yang akan terus diinkubasi,’’ ungkap Dr. Fritz.
Terkait mekanisme even, Dr. Fritz menyampaikan bahwa kegiatan E-nnoshare peserta awalnya mendaftar langsung secara online, baik dari civitas akademika UBL maupun dari umum. ’’Sedangkan untuk Akademi Inovasi sendiri pesertanya telah diseleksi melalui proses rekrutmen yang cukup ketat,’’ katanya.
Dr. Fritz berharap kegiatan E-nnoshare dan Akademi Inovasi adalah bagian dari kampanye besar UBL Ennovate: Entrepreneur 's Innovation ini sebagai bentuk kegiatan dalam mendukung terwujudnya visi UBL sebagai perguruan tinggi berjiwa kewirausahaan kelas dunia dengan mengandalkan potensi-potensi inovasi yang dimiliki. (*)