Semua Stakeholder Diajak Bersinergi Turunkan Stunting

AJAK BERSINERGI: Sekprov Lampung Fahrizal Darminto membuka Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Provinsi Lampung 2024.-FOTO BIRO ADPIM PEMPROV LAMPUNG -

BANDARLAMPUNG – Semua stakeholder diajak bersinergi menghadirkan program tepat sasaran dalam upaya penurunan stunting dan memberikan literasi terhadap pemahaman gizi bagi keluarga. Hal ini diungkapkan Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto saat membuka Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Provinsi Lampung 2024.

Fahrizal mengatakan pemerintah kabupaten/kota bersama pemprov dan seluruh pemangku kepentingan harus saling bersinergi untuk fokus menghadirkan program-program tepat sasaran mewujudkan target 14 persen penurunan stunting tahun ini. 

“Kita harus fokus dan tepat sasaran serta melibatkan semua pihak dalam penanganannya,” ujar Fahrizal Darminto yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Lampung, Selasa (21/5).

Fahrizal Darminto menjelaskan, prevalensi stunting di Provinsi Lampung pada 2023 di angka 14,9 persen dan menjadi provinsi terendah keempat di Indonesia. “Kita tinggal menurunkan lagi 0,9 persen. Kita tinggal sedikit lagi,” ucapnya.

BACA JUGA:IRT Diduga Jadikan Anaknya Manusia Silver

Fahrizal Darminto menyebut semua pihak harus berfokus mengawal agar tidak ada lagi anak yang lahir dalam kondisi kurang gizi. ’’Salah satunya memberikan literasi terkait gizi yang baik bagi ibu dan bayi. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk peningkatan literasi terhadap pemahaman gizi keluarga,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Fahrizal Darminto turut mendorong instansi terkait untuk ikut serta dalam upaya membangun ketahanan gizi keluarga.  Dicontohkan Fahrizal Darminto, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan agar bisa memberikan penyuluhan bagi masyarakat untuk bisa memiliki hewan ternak. ’’Begitu juga dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk bisa memberikan dukungan agar masyarakat memiliki kolam ikan. Jadi, kita hadirkan program-program yang mendukung perbaikan gizi masyarakat, terutama bagi ibu dan bayi,” katanya. 

Tidak hanya itu. Fahrizal Darminto menuturkan, dalam menurunkan angka stunting penting pula memberikan pemahaman tentang literasi terhadap kesehatan reproduksi bagi remaja putri, literasi bagi perempuan yang akan menikah, dan literasi terhadap masa kehamilan. “Termasuk menghindari dari paparan asap rokok yang harus kita sosialisasikan kepada bapak-bapaknya dan orang di sekitar kita,” katanya.

Fahrizal Darminto menekankan pemerintah kabupaten/kota agar meningkatkan kualitas pelaksanaan 8 aksi konvergensi sebagai instrumen peningkatan konvergensi lintas sektor dan memastikan efektivitas intervensi layanan terhadap sasaran prioritas stunting. 

Selanjutnya, kata Fahrizal Darminto, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan percepatan penurunan stunting, baik dari pelaksanaan program, faktor-faktor yang menyebabkan lambatnya capaian, serta peran kolaborasi dan koordinasinya. 

Fahrizal Darminto juga meminta agar fokuskan strategi dan pendekatan intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah terjadinya stunting baru tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting. 

BACA JUGA:Operasi Sikat Krakatau 2024 Ungkap 355 Kasus Kejahatan

“Optimalkan musyawarah desa untuk pemantapan percepatan penurunan stunting di tingkat desa dan bagaimana dana desa diprioritaskan untuk program stunting,” ujar Fahrizal Darminto. 

Fahrizal Darminto menjelaskan segala upaya yang dilakukan ini dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang andal, sehat, dan cerdas menyongsong Indonesia Emas 2045.

Tag
Share