Menparekraf Sandiaga Uno Target Ekspor Ekraf Tembus Rp439 Triliun
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno.-FOTO IST/JAWAPOS -
JAKARTA - Selain menggenjot ekonomi dari sektor pariwisata melalui munculnya beragam destinasi baru, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) gencar mengejar potensi yang ada dengan cara lain. Yang saat ini dilakukan adalah menggenjot sektor ekonomi kreatif atau ekraf.
Menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kemenparekraf mengadakan program Kelas Ekspor bagi Alumni Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI). Program tersebut merupakan pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan kapasitas pelaku usaha kreatif dan fasilitasi perluasan akses pasar produk kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film dan aplikasi yang diselenggarakan di 16 kota/kabupaten di Indonesia, di mana penyelenggaraan AKI tahun ini menginjak tahun keempatnya.
Secara garis besar, Kelas Ekspor merupakan investasi berharga bagi pelaku ekraf yang ingin memasuki pasar ekspor atau meningkatkan operasi ekspor mereka. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, pelaku ekraf dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan mencapai sukses dalam usahanya memasuki pasar internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, rata-rata alumni AKI mengalami kenaikan omset penjualan 15-30 % setelah lulus dari AKI. Karena itu Kelas Ekspor merupakan program strategis lanjutan untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekraf.
BACA JUGA:Pemerintah Diatensi Atur Distribusi dan Intervensi Pasar Beras
Sandiaga Uno menargetkan kontribusi sektor ekonomi kreatif khususnya dari sisi ekspor dapat mencapai 25 hingga USD 28 miliar atau berkisar Rp 439 triliun lebih di tahun ini demi mendorong terciptanya peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Nilai tambah ekonomi kreatif (tahun) 2023 telah menembus Rp 1.415 triliun, di atas target Rp 1.300 triliun. Tapi kita punya pekerjaan rumah di nilai ekspor ekonomi kreatif dimana ini peluangnya lebih besar sebetulnya,” kata Menparekraf Sandiaga saat membuka kegiatan Kelas Ekspor AKI di kantor PPEJP, Jakarta, Jumat (1/3).
Kegiatan Kelas Ekspor diawali dengan proses pendaftaran pada tanggal 5-11 Februari 2024, khusus bagi para alumni AKI tahun 2021-2023. Sebanyak 112 pelaku ekraf alumni AKI 2021-2023 mendaftar Kelas Ekspor dengan rincian 28 jenama fesyen, 53 jenama kuliner, dan 31 jenama kriya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan proses kurasi pada tanggal 19 Februari 2024 oleh seorang Praktisi Ekspor, Bapak Mohammad Andriza Syarifudin sebagai kurator peserta. Kurator kemudian melakukan proses kurasi sesuai dengan kriteria penilaian dan penjurian yang mengacu pada kriteria/ketentuan dari Pusat Pelatihan SDM Ekspor Jasa Perdagangan, Kementerian Perdagangan.
BACA JUGA:Nilai Investasi Perakitan Kendaraan Tembus Rp4,49 Triliun
Setelah dikurasi akhirnya dari 112 pendaftar terpilih sebanyak 40 pelaku ekraf sebagai peserta Kelas Ekspor AKI 2024. Dari 40 jenama yang lolos seleksi Kelas Ekspor AKI 2024, 10 diantaranya dari fesyen, 12 dari kriya dan 18 dari kuliner.
Menariknya ada 28 wanita yang menjadi peserta dan 12 pria. Beberapa jenama yang ikut dari bidang fesyen seperti; Ma.ja Watch (Tangerang Selatan), Apikmen (Tangerang Selatan), Creative Batik 9 (Yogyakarta) dan Zee Collection (Purwokerto).
Ada juga beberapa jenama dari bidang kriya seperti M.A.R.S Genuine Leather (Yogyakarta), Bengok Craft (Semarang) dan CV Solo Beat International (Solo). Dan benerapa jenama dari bidang kuliner seperti Saladin Kentang Magic (Bogor), Dapur Sehati (Situbondo).
Sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam AKI 2024, Kelas Ekspor sendiri disebut bertujuan untuk membantu para alumni AKI dari tahun 2021 hingga 2023 memahami proses ekspor secara mendalam.