Guru Berparas Manis Dihabisi Tunangan
KONFERENSI PERS: Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto mengungkap motif pembunuhan guru SD di Desa Bujungburing Baru, Jumat (1/3).-FOTO ADRIAN MUKTI/RADAR LAMPUNG-
BRABASAN – Penyebab guru SDN 8 Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, Rosyia Aprilia, tewas secara mengenaskan terungkap. Wanita berparas manis ini ternyata dihabisi tunangannya sendiri.
Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto dalam keterangannya mengatakan tersangka bernama Andre Armanda (22), warga Desa Gedungram RT 016/RW 004, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji. Sedangkan korban bernama Rosiya Aprilia (24), seorang guru honorer di SDN 08 Desa Bujungburing Baru, Kecamatan Tanjungraya.
’’Motif pelaku melakukan perbuatannya tersebut dikarenakan rasa cemburu dengan teman lelaki korban. Selain itu, pelaku merasa kesal dan menanggung malu karena tanggal pernikahan yang telah disepakati diubah secara sepihak oleh korban," terang Ade dalam jumpa pers di Mapolres Mesuji, Jumat (1/3).
BACA JUGA:Jaksa Siap Ladeni Banding Vonis Mati AKP Andri Gustami
Berdasarkan LP/B/13/11/2024/Polsek Tanjung Raya/Polres Mesuji/Polda Lampung Tanggal 29 Februari 2024, lanjut kapolres, jajaran Polres Mesuji melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus tersangka di rumahnya.
"Tersangka pelaku pembunuhan ini berhasil kami tangkap selang beberapa jam usai melakukan pembunuhan," terangnya.
Adapun barang bukti didapat antara lain 1 helai sweater berwarna hitam tanpa merek milik tersangka yang terdapat bercak darah, 1 buah sarung tangan yang terdapat bercak darah, dan 1 buah pisau dengan gagang berwarna biru. "Tersangka ini dikenai pasal 340 Subsider 338 KUHPidana dalam tindak pidana pembunuhan berencana," tandasnya.
Diketahui, meninggalnya korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan di kamar perumahan sekolah Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, pada Kamis (29/2), meninggalkan luka mendalam.
BACA JUGA:Bupati dan Baznas Pesawaran Dianugerahi Penghargaan Baznas Awards 2024
Salah satunya dari Ketua KPU Mesuji Ali Yasir. Sebab selain bertugas sebagai guru honorer SD, korban juga bertugas sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Muara Tenang, Kecamatan Tanjung Raya.
”Saya mewakili KPU Mesuji turut berdukacita sedalam-dalamnya. Semoga almarhumah husnul khotimah,” ucap Ali Yasir.
Sementara, teman korban bernama Suheri mengaku selama hidupnya alhmarhum merupakan orang baik dan mudah bergaul juga ramah. ”Ya, korban itu orang baik, mudah bergaul. Saya gak nyangka beliau meninggal secepat ini,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mayat korban sendiri saat ditemukan dengan kondisi mengenaskan di kamar perumahan sekolah, Kamis (29/2), lalu di lehernya terdapat luka gorokan benda tajam. (muk/c1/rim)