Ini Tahap Latihan Keras Para Prajurit Korps Marinir sebelum Dibaret Ungu
Editor: Syaiful Mahrum
|
Minggu , 15 Sep 2024 - 18:47
PEMBARETAN: Ratusan prajurit petarung Korps Marinir melaksanakan Upacara Tradisi Pembaretan di Pantai Baruna Kondang Iwak, Jawa Timur, Sabtu (14/9).--FOTO DOK. MARINIR
JAKARTA - Sebelum menjalani Upacara Tradisi Pembaretan yang dipimpin secara langsung oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, para prajurit Korps Marinir harus melalui lima tahapan latihan yang super keras.
Tidak satu pun dari rangkaian latihan tersebut boleh dilewatkan. Jika ingin mendapat baret ungu dan menjadi prajurit petarung Korps Marinir, mereka harus mampu melalui setiap tahap latihan tersebut.
Lima tahap latihan yang berat dan tidak mudah itu terdiri atas tahap dasar komando, kemudian berlanjut ke tahap kemampuan dan ketahanan di laut, tahap pertempuran hutan, tahap teknik dan taktik perang gerilya, serta tahap lintas medan dari Banyuwangi sampai Pantai Baruna Kondang Iwak yang berada di wilayah Malang Selatan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lima tahap latihan itu diberikan sebagai bekal untuk para prajurit Korps Marinir tersebut.
Tanpa tekad dan mental yang kuat serta kemampuan fisik, psikis, dan kecerdasan yang tinggi, lima tahap latihan tersebut tidak akan mampu dilalui. Korps Marinir membekali para prajurit mereka melalui lima tahap latihan itu agar mereka menjadi prajurit petarung yang profesional, modern, dan tangguh.
”Sehingga menjadikan Prajurit Pasukan Pendarat Amfibi yang siap ditempatkan di seluruh penjuru Tanah Air Indonesia,” tulis pihak Korps Marinir dalam keterangan resmi mereka pada Minggu (15/9).
Berdasar data dari Korps Marinir, total 461 prajurit petarung yang mengikuti Upacara Tradisi Pembaretan itu terdiri atas 119 prajurit yang mengikuti Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Angkatan XLIII/2 dan 342 prajurit menjalani Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Angkatan XLIII/2. Mereka digembleng dalam latihan yang keras dan ketat selama 90 hari di Kawah Candradimuka Pendidikan Komando (Dikko) Korps Marinir sebagai angkatan ke-174.
Dalam amanatnya, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi menyampaikan bahwa mereka harus bangga menjadi prajurit Korps Marinir. Sebab, Korps Marinir selalu menjadi kebanggaan dan andalan negara. ”Kalian semua adalah prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang profesional, tangguh, religius dan humanis serta senantiasa siap tampil sebagai garda terdepan dalam membela dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya. (jpc)