Kalah dari Aceh 6-1, Cabor Futsal Lampung Tersingkir dari PON
--
BANDARLAMPUNG- Lampung mengalami kekalahan ketiga yang menyesakkan saat melawan tuan rumah PON XXI dari Aceh dengan skor 1-6. Langkah Tim Futsal Lampung tampil di PON XXI 2024 Aceh Sumut pun terhenti.
Hal ini menjadi tiga kali kekalahan berturut dalam pertandingan babak penyisihan grup B.
Kemudian, anak asuh pelatih Mark Moses, kembali dipaksa betekuk lutut dari Kalimatan Timur dengan skor 1-2. Pada pertandingan ketiga, lagi-lagi, Lampung harus mengakui keungulan Banten juga dengan skor 1-2.
Manajer tim Futsal Lampung, M Sabiq mengatakan kekalahan ini memang sangat tidak terduga, karena penampilan tim Futsal Lampung sebenarnya dalam keadaan yang normal dan baik-baik saja.
"Sebenarnya, dari tiga pertandingan yang kita jalani, anak-anak bermain cukup baik. Bahkan, tidak tampak pemain yang nervous berlebihan," katanya.
Bahkan, menurut dia, saat dua pertandingan awal melawan Aceh dan Kalimantan Timur, permaina relative berimbang. Begitu juga saat menghadapi Banten, Lampung justru lebih unggul dalam penguasaan bola.
"Dalam dunia sepakbola dan futsal memang tidak selalau tim yang banyak menguasai bola itu menjadi pemenang,"ucapnya.
Atas hasil mengecewakan itu, dirinya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Lampung atas hasil mengecewakan tersebut.
"Kami mohon maaf belum bisa membawa oleh-oleh dari PON berupa medali apapun. Semoga ini menjadi pelajaran kami, untuk menyiapkan tim ke depan lebih baik. Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besar, kepada KONI dan masyarakat Lampung," tambahnya.
Sementara, Ketua Asosiasi Futsal Provinsi Lampung Edi Purwanto mengatakan, tak ada yang perlu disesali atas hasil tersebut.
"Karena semua tim yang bertanding di PON adalah tim yang sudah teruji saat mengikuti pra PON atau BK PON. Maka dari itu semua yang bertanding di PON sudah harus siap dengan kemenangan dan siap kalah," ucapnya.
Kedepan, Asosiasi Futsal Provinsi Lampung akan melakukan evaluasi yang mendalam tentang tim yang kelak akan disiapkan untuk ke PON XXII di NTB-NTT, tahun 2028.
"Pasti kami evaluasi. Peluang kita sudah tertutup sekarang. Kita berfikir ke depan, untuk menyiapkan tim melalui program jangka panjang. Masih ada empat tahun untuk melakukan persiapan matang menghadapi PON XXII di NTB dan NTT," terangnya.(rls/jen/nca)